Unordered List

6/recent/ticker-posts

Semarak, Car Free Day Pesta Perak IKW Kupang

 




Kupang, Gagas Indonesia Satu.com 

SUASANA akhir pekan Sabtu, 29 April 2023, terlihat sedikit berbeda dari hari-hari sebelumnya. Hal ini ditandai dengan suatu kegiatan mulai pukul 06.00-09.30 WITA, Ikatan Keluarga Witihama Kupang, dari usia belasan tahun hingga 70an tahun,  menyemarakan olahraga bersama dalam nuansa car free day melalui beberapa rangkaian kegiatan yaitu jalan santai,  senam zumba,  tarian dolo-dolo, sole oha dan ditutup dengan lagu khas Lamaholot. 

Olahraga bersama untuk memperingati Pesta Perak (25 Tahun) Ikatan Keluarga Witihama Kupang, mengambil titik star di depan Kantor Ombudsman NTT menuju bundaran Kantor Gubernur NTT/Gedung Sasando lalu putar sampai di depan Gereja Anugerah  dan finis kembali di Kantor Ombdusman NTT. Jalan santai yang dilepas Ketua IKW Kupang, Alwan Lopi Tokan,  melintasi jalur yang cukup pendek, karena masih dilanjutkan dengan acara lainya, namun warga Witihama, kampung asal Gubernur NTT dua periode 2008-2018 (Frans Lebu Raya)   sangat menikmati dengan penuh kegembiraan dan sukacita. Tampak wajah-wajah dengan senyum  sumringah menghiaswarnai hari bebas kendaraan itu. Apalagi, mungkin ada yang baru pertama kali mengikuti acara car free day ini. 




Ketika mencapai garis finish dan dilanjutkan dengan senam zumba dari sanggar Mahkota Kupang yang disponsori Yos Liko Hala serta pemandu acara, Daniel Lebu Raya dan Paul Suban, warga Witihama, tua muda, sangat menikmati goyangan ala anak muda. Sambil bergoyang zumba, tak ketinggalan, MC yang baru didaulat jelang kegiatan dimulai, mulai bercuap-cuap membakar semangat dan memberikan motivasi akan pentingnya kesehatan dan olahraga. Dan bahkan, bukan saja hanya keluarga Witihama,  namun banyak warga kota Kupang yang doyan senam zumba untuk ikut bergabung bergoyang riang dan berdolo-dolo menyemarakan suasana Sabtu pagi   yang cukup cerah ini.  





Pasca senam zumba, dilanjutkan dengan tarian massal tradisional khas Lamaholot yaitu  dolo-dolo dengan iringan musik yang lagi hits dan viral di mana-mana, Sedon Lewa Papan, menambah semarak dan semangatnya peserta car free day untuk bergoyang ria membuat peluh keringat bercucuran..... 

Akhirnya, acara ditutup dengan sole oha, dengan masternya, Bapak Theo Lewokeda dan Elias Ola Wurin, sebagai latihan untuk acara puncak syukuran HUT Pesta Perak pada tanggal 6 Mei 2023 di Taman Budaya NTT 'Gerson Poyk', dengan tajuk acara, pagelaran budaya Lamaholot Sole Oha.  Selain itu, ada beberapa suguhan lagu Lamaholot dari suara emas Adrian Mere dengan iringan organis kenamaan, Daniel Lebu Raya. 

Usai car free day, beberapa orang tua pun berkomentar puas dan senang acara yang baru pertama kali digelar ini. "Yah acara ini kan untuk kegembiraan, tidak mesti dilaksanakan ketika ada suatu momentum HUT, boleh dilaksanakan kapan saja yang diinginkan", kata seseorang dan diaminkan yang lainnya.  "Yah bisa dijadwalkan secara periodik, namun kalau bisa dijadwalkan pada hari Sabtu yang tanggal merah,  agar anak sekolah dan Guru pegawai juga libur, sehingga semuanya bisa hadir", sambung yang lainnya. 

Dengan memahami filosofi masyarakat perantau, khususnya dalam budaya Lamaholot, "tabe tai tole-lebaket   ata ekana, ke ata ikene di toowe taan kaka arin, ti nuane tou susah senang hae di wahan kae hama-hama gute gelekat wekiket". Dan.. di tengah-tengah rutinitas keseharian dalam  berbagai profesi dan pekerjaan yang sangat menyita waktu, tenaga dan pikiran, maka  perlu ada waktu  sejenak untuk kembali bernostalgia atas kenangan- kenangan sewaktu di kampung halaman melalui kumpul bersama dalam ikatan paguyuban seturut asal kampung dan wilayah.    


Kenangan itu direkonstruksi kembali sebagai motivasi dan menambah energi baru untuk selalu  berupaya menampilkan yang terbaik dalam setiap aspek pengabdian dan aneka profesi untuk memberikan warna sebagai warga di tanah rantau, dengan selalu terbingkai pada semangat, Pai Pupu Anin  Tukan Beto, Taan Gelekat Lewo Gewayan Tanah (Mari Kita berkumpul bersama-sama dalam ikatan persaudaraan/paguyuban untuk memberikan pengabdian kepada kampung halaman, baik di kampung halaman sendiri maupun kampung halaman yang sekarang ditempati).  

                                                                                            (Simon Kopong Seran)

Keterangan foto; para peserta car free day

Posting Komentar

0 Komentar