Unordered List

6/recent/ticker-posts

Uskup Kardinal Ignatius Suharyo: Tidak Hanya Merayakan Paskah Tapi Menjadi Manusia Paskah




 

Jakarta, Gagas Indonesia Satu.com

USKUP Keuskupan Agung Jakarta, Ignatius  Kardinal Suharyo mengajak seluruh umat Katolik untuk menjadi warga negara yang baik  dengan  memikul tanggungjawab iman. Sebagai warga negara Indonesia dengan inspirasi Paskah 2023 terus berusaha  untuk memastikan bahwa cita-cita mewujudkan kesejahteraan bersama bagi seluruh rakyat Indonesia, setidaknya mencari jalan kreatif untuk mewujudkannya.

Demikian disampaikan dalam kotbah Ignatius Kardinal Suharyo, dalam Ekaristi Kudus Paskah, Kebangkitan  Yesus, Minggu (9 April 2023)  di Katedral  Jakarta, Paroki St Maria Diangkat ke Surga. Ekaristi Kudus dipimpin, Ignatius Kardinal Suharyo, didampingi  Vikjen, R.D Samuel Pangestu Pr dan Vikep KAJ, Yosephus Edy Mulyono SJ juga  delapan imam lainnya. Perayaan dihadiri sekitar 1.200 an umat Katolik paroki tersebut juga dari luar paroki Katedral Jakarta.

Mengawali kotbah, Kardinal mengatakan kombinasi pesan-pesan utama yang disampaikan dalam sabda Tuhan hari ini, sangat membantu kita menghayati makna Paskah. Kebangkitan Kristus digambarkan  secara  jelas, terjadi   dalam  diri  murid yang lain, dalam hal ini sosok Yohanes. Dikatakan, ia melihatNya dan percaya. Kemudian setelah peristiwa kebangkitan itu lalu adanya  kepercayaan.

Selanjutnya  surat Rasul Paulus kepada  umat di   Kolose, mengatakan bahwa buah  dari kepercayaan itu adalah kesadaran. Dikatakan kita semua  dibangkitkan  bersama  dengan Kristus. Dan   tanda bahwa kita  bangkit bersama dengan Kristus menurut surat yang   sama,   kalau  kita mencari  dan memikirkan perkara-perkara yang di  atas atau perkara yang mulia. Dan  selanjutnya membiarkan  Kristus  hidup untuk kita.

Selanjutnya Kardinal merumuskan pertanyaannya adalah, Yesus  yang  seperti   apa, yang menjadi hidup kita itu? Jawabannya antara   lain,  dalam kotbahnya  Yesus  berkeliling  sambil  berbuat  baik, karena  Allah menyertai Dia.

Deretan pertanyaan lain menjadi  lilin  Paskah  dan melakukan perbuatan  baik yang mana? Yang sungguh sangat  perlu kita   usahakan  di tengah tengah  masyarakat  di bangsa  dan negara saat  itu, jawabnya berdasarkan  pewartaaan  kita :Yesus  berkeliling sambil berbuat baik, karena Allah menyertai DIA.

Allah yang menyertai Yesus  adalah Allah yang membawa umat Allah Perjanjian  Lama, menuju  Tanah  Terjanji. Allah  yang membebaskan dari perbudakan menjadikan mereka bangsa  yang merdeka,  hidup  dalam  damai  dan sejahtera, Dialah Allah  yang karyanya  dikisahkan di dalam Kitab Keluaran, menjadi bacaan wajib.

Umat Katolik Indonesia yakin benar bahwa Allah yang sama juga menuntun bangsa   kita, bebas  dari  penjanjahan untuk bertumbuh, semakin merdeka sepanjang sejarah.

Sebagaimana   Allah menuntun umatNya keluar  dari tanah  perbuidakan   membawanya tanah terjanji demikian  Allah yang sama telah   membebaskan bangs akita dari  penjajajhan  dan membawa  bangs aini menjadibangsa   yang merdeka.

Keyakinan  ini diungkapkan  dengan sangat   jelas  di dalam doa perfasi untuk Tanah Air. Satu-satunya  doa yang hanya dimiliki  gereja Katolik Indonesia, perfasi tanah Air. Ia mengutip doa: “Sepanjang sejarah , Engkau mencurahkan kasih sayang yang besar kepada bangsa  kami, berkat jasa begitu banyak pahlawan Engkau menumbuhkan kesadaran kami. Kami bersyukur kepadaMu  atas  bahasa yang mempersatukan  dan atas Pancasila sebagai dasar negara,’’.

Yang kita syukuri doa prefasi Tanah Air ini perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia, yang ditandai tiga tonggak sejarah, yang  menentukan  sejarah bangs akita, yaitu Kebangkitan Nasional (1908),SumpahPemuda  tahun (1928) dan Pancasila (18 agustus 1945).

‘’Bagi  kita  bangsa Indonesia Tanah Terjanji Adalah  bangsa  yang merdeka, bangsa yang bersatu,  bedaulat adil  dan makmur. Tanah Terjanji adalah keadilan sosial bagi  seluruh rakyat Indonesia  atau di dalam Bahasa pastoral KAJ, terwujudnya kersejahtraan bersama. Yang mesti diusahakan dan diperjuangkan,’’ lanjut Uskup Kardinal Suharyo.

Pentingnya  kesadaran  dan tanggungjawab  untuk mewujudkan kesejahteraan  bersama menjadi semakin  mendesak,kalau kita mengamati apa yang berkembang  di masyarakat. Pengamatan  sederhana, mengenai  kosa kata  baru yang muncul  dan digunakan  di tengah-tengah masyarakat menjadi gambaran  terjaid di tengah masyarakat.

“Misalnya kata mafia. Kata ini berasal dari bahasa Italia tapi kata ini masuk di tengah masyarakat kita dan menjadi tanda jelas, bahwa makna yang terkandung di balik kata itu masuk  juga dalam masyarakat kita. Maka kita kenal mafia pajak, mafia peradilan, mafia  daging  sapi, sangat  mengerikan ada mafia perdagangan  orang juga  sekian deretan kejahatan lainnya. Kata-kata itu tadi masuk dalam watak merasuk dan bertolak belakang dengan cita-cita kesejahteraan bersama,’’ katanya.



Kata asing lain yang sering kita  dengar (frexing) atau  pamer  kekayaan, kemewahan, kata ini sangat berlawaanan  dengan cita-cita yang berhubungan  membangun kesejahteraan  Bersama. Sangat memprihatinkan juga, ada pribadi-pribadi yang seharusnya untuk memastikan terwujudnya  kesejahteraan  Bersama  terlibat dalam korupsi, pencucian uang, tindak pidana lainnya, yang merendahkan martabat bangsa. Betetangan dengan cita cita   kemerdekaan.

‘’Kita  bersyukur boleh menyaksikan arus balik yang  terungkap dalam berbagai pencerahan, gerakan yang melawan semua itu. Arus balik itu meneguhkan, gerakan yang dilakukan  seluruh umat KAJ, semoga  gerakan -gerekan kecil untuk terlibat di dalam mewujudkan kesejahteraan  bersama, bagi negeri tercnta ini,’’katanya**       Konrad R  Mangu

Posting Komentar

0 Komentar