Renungan kita pada hari
ini bertema: Antara Roh Kudus dan Roh Jahat. Renungan ini ingin membawa
perhatian kita kepada dua sudut pandang tentang semangat hidup yang kita miliki
di dalam kehidupan kita. Dari posisi Tuhan Yesus Kristus dan semua komponen dalam
perutusan-Nya, roh yang berlawanan itu pasti roh jahat dengan Setan sebagai
panglima.
Sedangkan dari posisi
lawan, yaitu roh duniawi dan Setan sebagai panglima, roh yang berlawanan ialah
kebaikan dan kebenaran yang telah dibawa oleh Yesus Kristus melalui pengorbanan
diri-Nya dan masih diteruskan saat ini oleh Gereja. Roh jahat ini, seperti
ditunjukkan dalam kitab suci, setelah tidak mampu menaklukkan Yesus di padang
gurun, ia selalu menunggu saja saat yang paling tepat bagi dia untuk menggoda
dan menaklukkan lagi pihak yang diinginkannya.
Dua kubu, Roh Kudus dan
roh jahat tentu saja berseberangan arah. Pihak mana yang unggul pada akhirnya,
sangat bergantung pada siapa manusia itu yang memilih untuk berpihak sesuai
dengan kehendak bebasnya. Namun dalam situasi tanpa perang, atau lebih tepatnya
tidak ada konflik kepentingan, sering terjadi bahwa kedua kubu ini berdampingan
dalam suasana tenang.
Misalnya Anda dalam
suasana tenang di dalam kamar. Di dalam dirimu tidak ada gangguan pikiran
jahat, niat yang aneh dan perbuatan yang menyimpang. Di situ juga ada kehadiran
roh jahat yang tetap menunggu saatnya dirimu lepas kontrol dan tidak menyadari
diri, ia akan segera menggodai dengan maksud menguasai dirimu. Kira-kira begitu
keberadaan kita setiap saat. Begitu konflik kepentingan datang, Anda harus
memilih yang baik atau jahat, yang benar atau salah.
Poin yang sangat penting
di sini ialah bahwa sebagai pengikut Kristus, kita mesti dapat membedakan roh
yang berlawanan itu, semangat yang berseberangan, atau kepentingan yang tak
sejalan dengan Yesus Kristus. Kristus telah mempersiapkan kita untuk dapat
memiliki kemampuan untuk membedakan. Ia selalu menegaskan supaya kita tetap
berpegang pada firman-Nya. Ia berkata, “Aku telah memilih kamu dari dunia ini”.
Kita menjadi milik Yesus, jadi kita mempunyai kemampuan untuk memastikan ada
roh yang berlawanan dengan Yesus. Pengalaman ini telah dialami oleh para rasul,
Paulus dan Barnabas, ketika menjalani misi yang luar biasa. Para kudus adalah
teladan bagi kita untuk hal ini.
Siapa pun di dekat kita
yang memberikan nasihat atau teguran supaya kita harus memilih Roh Tuhan dari
roh jahat, dia adalah utusan Yesus. Kita semakin mendekati pesta Pentakosta,
maka hendaknya kita membuka diri dengan
tulus agar Roh Kudus itulah yang memenuhi diri kita, bukan roh yang lain.
0 Komentar