Tema renungan kita pada hari ini: Gembala Yang Baik Suka Bau Semua Domba. Seorang Suster biarawati bercerita bahwa ia menjaga dan membina anak-anak asrama dengan semangat pengorbanan yang tidak mengenal lelah. Para gadis yang tinggal di asrama pergi dan pulang dari sekolah atau universitas yang berbeda-beda. Ia harus mendampingi satu per satu, supaya ia dapat mengenal mereka secara pribadi dan membina masing-masingnya sesuai dengan kepribadiannya itu. Ia memperlakukan setiap anak asrama itu sebagai anak-anaknya sendiri dan mereka dengan spontan menjadikan Suster itu sebagai ibu mereka sendiri.
Ada cerita lain dari
Stefania, seorang pemudi 23 tahun dan sulung dari empat bersaudara. Ketiga
adiknya masih kuliah dan sekolah di SMP dan SMA, sedangkan ia sendiri sudah
bekerja. Kedua orang tuannya sering bepergian ke luar kota dan luar negeri
karena urusan bisnis keluarga. Stefania yang harus bertindak sebagai kakak
sekaligus orang tua bagi ketiga adiknya. Ia memastikan diri untuk selalu
mengetahui di mana adik-adiknya berada dan apa yang sedang mereka lakukan.
Setiap adiknya juga mengetahui bahwa kakak mereka selalu memantau dan mengikuti
mereka kapan dan di mana pun. Mereka merasa sangat disayangi oleh sang kakak.
Suster biarawati dan
Stefania merupakan contoh figur gembala yang baik, yang dikehendaki oleh Tuhan
Yesus. Yesus ingin agar seorang gembala suka dengan bau semua dombanya, maka Ia
rela berkorban bagi kebaikan mereka. Nilai spesial untuk gembala yang baik yang
suka bau semua dombanya, ialah bahwa Tuhan tidak jijik dan tidak menyerah
dengan bau domba-domba itu. Ia malah suka dengan bau domba-domba yang lain
lagi. Bau mereka yang berbeda-beda itu sangat disukai dan nantinya diubah
menjadi harum karena kasih dan kerahiman-Nya. Yesus katakan ini dalam Injil hari
ini, bahwa domba-domba lain di luar kandang atau jangkauan, juga perlu
mendapatkan penggembalaan-Nya. Demikian juga santo Petrus yang berhasil membawa
orang-orang tidak beriman untuk menjadi anggota Gereja Perdana.
Gembala yang baik yang
suka bau semua dombanya, belum realisasikan oleh seluruh Gereja. Paus
Fransiskus terkenal dengan ajakan dan undangannya kepada seluruh anggota
Gereja, supaya menjaga dan memperhatikan satu sama lain tanpa kenal lelah dan
tanpa membeda-bedakan orang yang dilayani. Semoga setiap dari kita, baik iman
maupun awam, baik biarawan maupun orang pada umumnya, semakin menjadi gembala
yang diinginkan oleh Tuhan Yesus. Semua bau mereka mesti dapat menarik kita
semua untuk semakin menyatu dan membantu mereka sehingga dapat menjadi
anak-anak Tuhan yang bertanggung jawab dan mandiri.*** (Pastor Peter Tukan, SDB)
0 Komentar