Beberapa waktu yang lalu, berita mengebohkan terkait penetapan Johny G. Plate sebagai tersangka kasus korupsi. Diperkirakan jumlah uang yang dikorupsi sekitar 8 trilyun. Sebuah angka yang begitu fantastis. Banyak kalangan mempertanyakan ke mana aliran dana itu. Terlepas ke mana aliran dana itu bermuara, setidaknya peristiwa ini merupakan guncangan politik yang sedang dialami oleh Nasdem. Partai Nasdem yang selalu mengedepankan “restorasi,” kini sedang mengalami kemerosotan dan lemahnya tingkat kepercayaan publik terhadap partai besukan Surya Paloh.
Mengapa peristiwa ini begitu seksi yang oleh
lawan politik menjadikannya sebagai bahan gorengan menjelang pilpres yang
sedang dipersiapkan saat ini? Pemilu masih cukup jauh tetapi sudah mulai
terlihat benturan gagasan mulai nampak di permukaan. Banyak pengamat politik
menilai bahwa sulit sekali Partai Nasdem sebagai partai pertama yang mendeklarasikan
Anis Baswedan sebagai calon presiden 2024 nanti. Nasdem selalu terdepan untuk mulai
mengekspose putera bangsa terbaik untuk menjadi calon presiden.
Masih segar dalam ingatan publik bahwa pada periode
pertama ketika Joko Widodo mau menjadi calon presiden, Nasdem menjadi partai
pertama dalam mendeklarasikan Jokowi sebagai calon presiden dan dampak positif
adalah elektabilitas partai semakin hari semakin meningkat dan dua periode ini,
Nasdem tetap ada bersama Jokowi dalam kabinetnya. Peristiwa masa lalu tentunya
berbeda dengan saat ini. Ketika masih berada dalam kabinet pemerintah Jokowi,
Nasdem meminang Anis untuk menjadi calon presiden.
Memang berat untuk mencalonkan Anis sebagai
calon presiden. Nasdem harus menghadapi pilihan pahit dengan hengkangnya
tokoh-tokoh penting dalam Nasdem dan secara perlahan tingkat kepercayaan publik
terhadap Nasdem menjadi menurun. Banyak pihak menyayangkan keputusan riskan itu
karena menimbulkan “gelombang politik” migrasi untuk mencari tumpangan lain.
Menghadapi peristiwa korupsi yang dilakukan oleh sekjen Partai Nasdem, pelan
tetapi pasti menggerus elektabilitas partai dan berdampak pula pada pencalonan
Anis. Memang, berpolitik berarti siap bertarung, apa pun resikonya. ***(Valery)
0 Komentar