Unordered List

6/recent/ticker-posts

Bersiap Untuk Hadapi Risiko

 

                                                    

                                                             

Renungan kita pada hari ini bertema: Bersiap Untuk Hadapi Risiko. Bersiap merupakan suatu keadaan mental penuh perhatian dan kesiagaan atas tindakan atau perbuatan yang akan dilakukan. Jika tindakan itu sebagai sesuatu yang normal, biasa dan terencana, kesiapan bisa dipahami sebagai sesuatu yang normal dan biasa. Tetapi jika yang dihadapi adalah risiko atau bahaya yang datang sering di luar dugaan, kesiapan itu mesti merupakan sesuatu yang luar biasa.

 

Risiko bagi Israel (keluarga Yakub) di tanah Kanaan yang memutuskan untuk hijrah ke Mesir dapat digolongkan dalam kesiapan untuk menghadapi risiko-risiko. Yang paling serius ialah mereka harus menjadi orang asing di tanah orang yang tidak beriman kepada Allah seperti mereka dan harus tunduk menjadi budak di bawah kekuasaan Mesir setelah wafatnya Yusuf. Risiko ini sama dengan menerima kenyataan merayap di tanah untuk diinjak-injak orang dibandingkan dengan hidup di tanah terjanji Kanaan.

 

Yesus memberi sebuah daftar risiko dan bahaya yang sudah menunggu para murid-Nya karena telah percaya dan memakai nama-Nya. Yang paling serius ialah mereka harus mengalami penderitaan dan penganiayaan seperti Yesus Kristus alami. Berarti bersiap untuk kehilangan nyawanya. Risiko ini berat dan bukan untuk menjadi budak bagi siapa pun manusia, tetapi menjadi hamba Tuhan sendiri. Resiko ini dihadapi dengan kesiap-siagaan bukan untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani atau kelangsungan hidup seperti kaum Israel. Ini sebagai harga sebuah panggilan mengikuti Kristus. Motivasinya sangat spiritual.

 

Bersiap untuk resiko berbeda dengan berani menghadapi resiko. Bersiap itu mengandung sebuah ketahanan rohani di mana seseorang itu tenang, optimis, percaya diri dan rela untuk apa pun bentuk resiko yang dihadapi. Kalau resikonya berat dan tak terduga, ia bakal hadapi dengan bersemangat, kerelaan dan tersenyum. Kalau resikonya kecil ia tidak meremehkan atau sekedar bersantai-santai. Sedangkan berani menunjuk pada kenekatan untuk bereaksi melawan resiko yang bakal dihadapi. Bahkan bentrokan dan konflik dalam kata dan tindakan gampang terjadi antara pihak-pihak yang berhadapan.

 

Sebagai pengikut Kristus, kita pantas memilih sikap bersiap, waspada dan penuh perhatian, karena ini merupakan sebuah keutamaan. Kitab suci selalu memberikan kita nasihat dan perintah untuk selalu bersiap, siaga dan penuh perhatian akan tanda-tanda dari Tuhan. Sikap ini akan sangat berguna bila kita dihadapkan pada risiko-risiko dari setiap pilihan yang kita ambil. Pilihan dan keputusan terkait dengan iman dan panggilan kita memang memiliki risiko yang besar, maka kita sudah sepantasnya bersiap untuk menghadapinya.

 

Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Dalam kuasa-Mu ya Bapa, mampukanlah kami untuk menghadapi segala bentuk risiko karena memilih untuk berpihak kepada-Mu, dengan mengikuti Putera-Mu Yesus Kristus. Semoga dengan melalui risiko-risiko itu, kami dapat mencapai kesempurnaan seperti Engkau sendiri sempurna adanya. Bapa Kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa...(Pastor Peter Tukan, SDB)


 

Renungan kita pada hari ini bertema: Bersiap Untuk Hadapi Risiko. Bersiap merupakan suatu keadaan mental penuh perhatian dan kesiagaan atas tindakan atau perbuatan yang akan dilakukan. Jika tindakan itu sebagai sesuatu yang normal, biasa dan terencana, kesiapan bisa dipahami sebagai sesuatu yang normal dan biasa. Tetapi jika yang dihadapi adalah risiko atau bahaya yang datang sering di luar dugaan, kesiapan itu mesti merupakan sesuatu yang luar biasa.

 

Risiko bagi Israel (keluarga Yakub) di tanah Kanaan yang memutuskan untuk hijrah ke Mesir dapat digolongkan dalam kesiapan untuk menghadapi risiko-risiko. Yang paling serius ialah mereka harus menjadi orang asing di tanah orang yang tidak beriman kepada Allah seperti mereka dan harus tunduk menjadi budak di bawah kekuasaan Mesir setelah wafatnya Yusuf. Risiko ini sama dengan menerima kenyataan merayap di tanah untuk diinjak-injak orang dibandingkan dengan hidup di tanah terjanji Kanaan.

 

Yesus memberi sebuah daftar risiko dan bahaya yang sudah menunggu para murid-Nya karena telah percaya dan memakai nama-Nya. Yang paling serius ialah mereka harus mengalami penderitaan dan penganiayaan seperti Yesus Kristus alami. Berarti bersiap untuk kehilangan nyawanya. Risiko ini berat dan bukan untuk menjadi budak bagi siapa pun manusia, tetapi menjadi hamba Tuhan sendiri. Resiko ini dihadapi dengan kesiap-siagaan bukan untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani atau kelangsungan hidup seperti kaum Israel. Ini sebagai harga sebuah panggilan mengikuti Kristus. Motivasinya sangat spiritual.

 

Bersiap untuk resiko berbeda dengan berani menghadapi resiko. Bersiap itu mengandung sebuah ketahanan rohani di mana seseorang itu tenang, optimis, percaya diri dan rela untuk apa pun bentuk resiko yang dihadapi. Kalau resikonya berat dan tak terduga, ia bakal hadapi dengan bersemangat, kerelaan dan tersenyum. Kalau resikonya kecil ia tidak meremehkan atau sekedar bersantai-santai. Sedangkan berani menunjuk pada kenekatan untuk bereaksi melawan resiko yang bakal dihadapi. Bahkan bentrokan dan konflik dalam kata dan tindakan gampang terjadi antara pihak-pihak yang berhadapan.

 

Sebagai pengikut Kristus, kita pantas memilih sikap bersiap, waspada dan penuh perhatian, karena ini merupakan sebuah keutamaan. Kitab suci selalu memberikan kita nasihat dan perintah untuk selalu bersiap, siaga dan penuh perhatian akan tanda-tanda dari Tuhan. Sikap ini akan sangat berguna bila kita dihadapkan pada risiko-risiko dari setiap pilihan yang kita ambil. Pilihan dan keputusan terkait dengan iman dan panggilan kita memang memiliki risiko yang besar, maka kita sudah sepantasnya bersiap untuk menghadapinya.

 

Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Dalam kuasa-Mu ya Bapa, mampukanlah kami untuk menghadapi segala bentuk risiko karena memilih untuk berpihak kepada-Mu, dengan mengikuti Putera-Mu Yesus Kristus. Semoga dengan melalui risiko-risiko itu, kami dapat mencapai kesempurnaan seperti Engkau sendiri sempurna adanya. Bapa Kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa...

Posting Komentar

0 Komentar