Unordered List

6/recent/ticker-posts

Tuhan Tahu Luputkan Kita

 



Renungan kita pada hari ini bertema: Tuhan Tahu Luputkan Kita. Ada seorang teman bercerita pengalaman pribadinya yang luput dari suatu bencana alam, yaitu gempa bumi yang menghancurkan kampungnya dan semua anggota keluarga lainnya hilang. Ia sendiri luput dari musibah itu dan saat ini ia hidup sendirian. Banyak orang selalu berkata kepadanya begini: Tuhan tahu luputkan keluargamu, maka engkau masih hidup sampai saat ini.

                                               

Banyak kejadian di masa lalu yang sangat mengguncang kehidupan bersama kita, misalnya yang mengancam persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara, namun terbukti bahwa kita siap untuk menghadapinya. Kita bersama sebagai satu bangsa dan masyarakat, mampu mengatasi masalah yang ada. Kita pantas selalu bersyukur karena pada kenyataannya kita tahu bahwa Tuhan masih sayang sama kita. Ia luputkan kita.

 

Dua ilustrasi tadi dapat kita sejajarkan dengan dua kisah di dalam bacaan-bacaan hari ini. Lot dan keluarganya, minus istrinya yang menjadi tiang garam karena tidak mengindahkan perintah Tuhan, diluputkan dari bencana yang menimpa Sodom dan Gomora. Para rasul yang tengah berada di dalam perahu dan terancam tenggelam karena gelombang yang ganas, diluputkan oleh Yesus yang memerintahkan gelombang itu reda.

 

Di dalam musibah, bencana alam atau ancaman dalam bentuk apa pun terhadap kita, sebagai orang beriman kita dituntut untuk tetap di dalam penyelenggaraan ilahi, selalu dalam komunikasi dengan Tuhan, dan senantiasa memohon serta menantikan campur tangan-Nya. Alasan Tuhan pernah meluputkan kita dari ancaman-ancaman yang sulit bahkan fatal, ialah karena Tuhan masih memakai peran-peran kita untuk rencana-Nya terlaksana di dunia.

 

Ada orang yang menyadari telah diluputkan oleh Tuhan dari bahaya tertentu karena ada “pr” (pekerjaan rumah) yang sangat penting, yaitu utang pertobatannya yang belum beres. Ia menyadari bahwa Tuhan masih menyediakan waktu baginya untuk berubah selagi masih berada di dunia ini. Ada orang lagi menyadari telah diluputkan dari bahaya maut yang bakal merenggutnya, karena sanak keluarga dan sesamanya masih sangat membutuhkan mereka di dunia.

 

Entah apa pun alasannya biarkan saja setiap orang memaknai bahwa ia telah diluputkan oleh Tuhan dari ancaman yang mematikan, tapi yang pasti ialah bahwa Tuhan memiliki segala kuasa atas alam semesta, termasuk nasib hidup manusia. Jika Ia berkenan Anda masih bertahan hidup di dunia ini demi apa pun peran yang dilakukan, terima saja ini dengan iman dan jalani terus panggilan dan pelayanan yang sedang Anda lakukan dalam nama Tuhan kita. ** Peter Tukan, SDB

Posting Komentar

0 Komentar