Unordered List

6/recent/ticker-posts

“Adakah Sesuatu Yang Baik Datang dari Nazareth?”

 

(Sumber Inspirasi: Yohanes 1: 47-51)

Agama-agama besar seperti Islam, Kristen, Hindu dan Budha percaya akan adanya malaikat. Para malaikat dilihat sebagai makhluk supranatural yang berperan penting dalam menjaga dan melindungi semua manusia sampai akhir zaman. Tiga Malaikat Agung, yakni  Mikael, Gabriel dan Rafael berperan khusus untuk membantu Allah dalam menjaga manusia. Keberadaan malaikat-malaikat ini menunjukkan kepenuhan janji Allah akan penyertaan terhadap manusia.

Mikael berperan dalam membela kaum beriman untuk mengalahkan musuh. Malaikat Gabriel, dikenal sebagai 'pembawa khabar gembira' dari Tuhan kepada manusia. Peranannya sebagai pelayan dan utusan Allah sudah dikenal umat Allah semenjak masa Perjanjian Lama. Kabar suka cita yang dibawanya memberi dampak pada peristiwa keselamatan manusia. Malaikat  “Rafael berarti 'Obat Tuhan', 'Tabib Allah' atau 'Tuhan Menyembuhkan.' Rafael tampil sebagai 'teman seperjalanan' Tobias ke negeri Media, dan sebagai malaekat Tuhan yang diutus untuk menyembuhkan Tobias dari kebutaannya, dan untuk membebaskan Sara, puteri Raguel, dari gangguan roh jahat.”

          Apa yang dilakukan oleh para malaikat, pertama-tama untuk melayani Allah yang telah mengutusnya. Mereka setia pada tugas perutusan dan  mengabdi pada Allah dan melayani manusia. Kesetiaan mereka dalam menjalani tugas perutusan, mengingatkan kita juga akan tugas perutusan para murid Yesus. Dalam Injil Yohanes 1:47-51 mengisahkan secara dramatis tentang bagaimana Yesus berjumpa dengan Natanael. Filipus memberikan informasi penting tentang Yesus seperti yang ramalkan oleh para nabi, namun ditanggapi secara skeptis oleh Natanael. “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazareth?”

           Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada-Nya, “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya, “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata  Natanael kepada-Nya: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!”  Yesus berkata, “Apakah karena Aku berkata kepadamu, ‘Aku melihat engkau di bawah pohon ara,’ maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar daripada itu.” Dialog yang instens antara Yesus dan Natanael memperlihatkan sebuah jarak yang dekat. Yesus mempertegas Natanael sebagai orang Israel sejati yang pada akhirnya mengakui Yesus sebagai Mesias.

          Pertemuan di bawah pohon ara menggambarkan kesuburan iman seorang Natanael. Pohon ara yang selalu berbuah, memperlihatkan orang Israel yang produktif dan keterbukaan hati Natanael merupakan tanah yang sungguh subur untuk berakarnya sabda Allah. Iman seorang Natanael lahir dari sebuah perjumpaan penuh makna dan atas dasar ketulusan hatinya, Natanael dipuji oleh Yesus sebagai orang yang tulus tanpa kepalsuan. Siapa itu Natanael? Penulis Injil  Yohanes menyebutkan rasul bernama Natanael, namun dalam ketiga Injil Sinoptik melihat dia sebagai murid yang bernama Bartolomeus.

          Pengalaman iman Natanael, juga menjadi pengalaman iman bagi kita yang percaya akan Yesus. Kita tetap membangun dialog iman dengan Yesus melalui keheningan doa agar kita semakin berakar pada-Nya. Namun semakin kita berakar pada-Nya, tentu banyak angin taufan yang datang menggoyang iman itu. Sebagai orang beriman, kita yakin bahwa para malaikat tetap setia memberikan perlidungan dan Yesus penyelamat tak pernah menjauh dari kita. Terkadang, dalam kondisi iman yang  rapuh, pertanyaan Natanael bisa muncul kembali. Adakah sesuatu yang baik datang dari Nazareth?***(Valery)

Posting Komentar

0 Komentar