(Sumber
Inspirasi: Yohanes 1: 47-51)
Agama-agama besar seperti Islam, Kristen, Hindu
dan Budha percaya akan adanya malaikat. Para malaikat dilihat sebagai makhluk
supranatural yang berperan penting dalam menjaga dan melindungi semua manusia
sampai akhir zaman. Tiga Malaikat Agung, yakni
Mikael, Gabriel dan Rafael berperan khusus untuk membantu Allah dalam
menjaga manusia. Keberadaan malaikat-malaikat ini menunjukkan kepenuhan janji
Allah akan penyertaan terhadap manusia.
Mikael berperan dalam membela kaum beriman
untuk mengalahkan musuh. Malaikat Gabriel, dikenal sebagai 'pembawa khabar
gembira' dari Tuhan kepada manusia. Peranannya sebagai pelayan dan utusan Allah
sudah dikenal umat Allah semenjak masa Perjanjian Lama. Kabar suka cita yang
dibawanya memberi dampak pada peristiwa keselamatan manusia. Malaikat “Rafael berarti 'Obat Tuhan', 'Tabib Allah'
atau 'Tuhan Menyembuhkan.' Rafael tampil sebagai 'teman seperjalanan' Tobias ke
negeri Media, dan sebagai malaekat Tuhan yang diutus untuk menyembuhkan Tobias
dari kebutaannya, dan untuk membebaskan Sara, puteri Raguel, dari gangguan roh
jahat.”
Apa yang dilakukan oleh para malaikat,
pertama-tama untuk melayani Allah yang telah mengutusnya. Mereka setia pada
tugas perutusan dan mengabdi pada Allah
dan melayani manusia. Kesetiaan mereka dalam menjalani tugas perutusan,
mengingatkan kita juga akan tugas perutusan para murid Yesus. Dalam Injil
Yohanes 1:47-51 mengisahkan secara dramatis tentang bagaimana Yesus berjumpa
dengan Natanael. Filipus memberikan informasi penting tentang Yesus seperti yang
ramalkan oleh para nabi, namun ditanggapi secara skeptis oleh Natanael. “Mungkinkah
sesuatu yang baik datang dari Nazareth?”
Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu
berkata tentang dia, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan
di dalamnya!” Kata Natanael kepada-Nya, “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab
Yesus kepadanya, “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di
bawah pohon ara.” Kata Natanael
kepada-Nya: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” Yesus berkata, “Apakah karena Aku berkata
kepadamu, ‘Aku melihat engkau di bawah pohon ara,’ maka engkau percaya? Engkau
akan melihat hal-hal yang lebih besar daripada itu.” Dialog yang instens antara
Yesus dan Natanael memperlihatkan sebuah jarak yang dekat. Yesus mempertegas
Natanael sebagai orang Israel sejati yang pada akhirnya mengakui Yesus sebagai
Mesias.
Pertemuan di bawah pohon ara
menggambarkan kesuburan iman seorang Natanael. Pohon ara yang selalu berbuah,
memperlihatkan orang Israel yang produktif dan keterbukaan hati Natanael
merupakan tanah yang sungguh subur untuk berakarnya sabda Allah. Iman seorang
Natanael lahir dari sebuah perjumpaan penuh makna dan atas dasar ketulusan
hatinya, Natanael dipuji oleh Yesus sebagai orang yang tulus tanpa kepalsuan.
Siapa itu Natanael? Penulis Injil
Yohanes menyebutkan rasul bernama Natanael, namun dalam ketiga Injil
Sinoptik melihat dia sebagai murid yang bernama Bartolomeus.
0 Komentar