Unordered List

6/recent/ticker-posts

Jangan Ketinggalan Saatnya


 

Renungan kita pada hari ini bertema: Jangan Ketinggalan Saatnya. Orang-orang ketinggalan momen atau saat terjadi dalam aneka bentuk. Ketinggalan kereta atau pesawat mengakibatkan mereka tunda berangkat atau tak jadi berangkat. Ada yang ketinggalan penjelasan dan pembicaraan suatu topik tertentu yang akibatnya mereka tak memahami seluruh isinya. Ada lagi yang ketinggalan saat yang pas untuk dapat jodoh dan kawin.

 

Masih banyak sekali contohnya. Tuhan Allah juga menggunakan metode ini untuk melatih kemampuan kita dalam hal kesiap-sediaan, kepekaan, kedisiplinan, tanggung jawab dan kesetiaan. Hal mendasar paling pertama dari Tuhan yang tak boleh kita remehkan dan sepelekan, yang akhirnya membuat kita ketinggalan momen yang tepat, ialah sabda yang dinyatakan-Nya. Yesus pernah ungkapkan di sinagoga setelah membacakan teks kitab nabi Yesaya, bahwa Allah berkenan menyatakan diri-Nya pada saat firman itu diwartakan, pada saat firman sampai ke telinga para pendengar.

 

Momen atau saatnya bertemu, berbicara dan mendengarkan Tuhan sangatlah spesial dan tak boleh terlewatkan. Doa pribadi menjadi kesempatan sangat khusus untuk mendengar bisikan Tuhan yang sangat diperlukan. Pengalaman menghadiri ekaristi pada hari minggu ini tentu beda dari hari minggu yang lain. Pengakuan dosa menjadi kesempatan menerima absolusi dan dinyatakan diampuni oleh Gereja.

 

Pada hari ini, firman Tuhan menegaskan kita untuk tidak cemarkan diri kita dengan hawa nafsu percabulan, menjadi kosong dan tak bermakna kalau kita tak sempat memperhatikan dan mendengarnya. Banyak orang muda gampang jatuh dalam pergaulan bebas dan perkawinan di luar pernikahan, lalu perselingkuhan orang-orang dewasa yang sudah menjadi kenyataan biasa. Mau tak mau, ini menarik kita untuk yakin bahwa saat-saat pendampingan dan pembinaan dalam keluarga sangat mungkin terabaikan. Kualitas waktu, intensitas dan harmoni antara pasangan-pasangan resmi pria dan wanita tidak dirawat dengan baik. Saat-saat yang penting dan berguna untuk semua itu berlalu pergi begitu saja.

 

Untuk menghindari semua ini, terutama kesempatan untuk mendapatkan berkat karunia dari Tuhan, satu metode yang penting sekali ialah senantiasa hidup dengan spiritualitas bersiap diri, waspada dan penuh perhatian. Persiapan itu mulai dari diri kita jiwa dan raga. Tubuh harus dalam keadaan sehat, segar, cerah dan penampilan pantas. Jiwa sehat berarti pikiran, hati, niat, semangat, kehendak dalam keadaan baik dan pantas. Setelah itu baru kesiapan lain seperti sosial, lingkungan dan instrumen-instrumen pendukung. Ini semua membuat persiapan kita menjadi mantap, maka kita tidak kehilangan saat-saat penting dalam hidup.

                                                                                                            (Pastor Peter Tukan,SDB)

Posting Komentar

0 Komentar