Unordered List

6/recent/ticker-posts

Keluarga Merupkan Basis Utama Pembinaan dan Pertumbuhan Iman








Kupang,  Gagas Indonesia Satu.com

Judul tulisan ini merupakan  initisari kotbah yang disampaikan oleh Pastor TNI Polri Keuskupan Agung Kupang, Romo Andreas Alo, Pr., pada misa Jumat minggu pertama (1 September 2023) di gereja Paroki St Yosef Naikoten, Kupang  dihadiri oleh umat Katolik dari unsur TNI-Polri dan ASN garnizun Kupang. Perlu diketahui, bahwa,  sejak Romo Ande ditugaskan Uskup Agung Kupang  menjadi Pastor TNI  Polri, maka salah satu programnya adalah mempersembahkan misa Jumat mingu pertama. Misa ini merupakan bagian dari pembinaan mental rohani yang diikuti oleh unsur TNI Polri mulai dari Korem 161/WS, Polda NTT, Lantamal VII, TNI AU dan lain-lain.                        

 Dalam kotbahnya, Romo Ande mengatakan, seperti dalam bacaan pertama, Tuhan mengangkat suatu kehidupan keluarga. Itulah yang menjadi dasar basis gereja domestika sebagai gereja umat Allah di mana kita dapat menumbuhkan iman kepercayaan kepada Tuhan secara baik dan benar. Dalam perjalanan kehidupan rumah tangga, tidak bisa dipungkiri berjalan mulus-mulus saja, namun ada persoalan dan permasalahan. Ini menjadi tantangan. Sekarang ini banyak keluarga mengalami krisis.  

                                                   


Untuk itu, ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan,  dalam kaitan keluarga sebagai basis persemaian iman yaitu, pendalaman iman, penghayatan iman dan merayakan iman. Pertama, pendalaman iman dilaksanakan dalam bentuk doa, katakese, retret, membaca kitab suci dan  rekoleksi. "Untuk hal berdoa ini, saya melihat, banyak diikuti anak-anak dan ibu-ibu atau perempuan saja, namun bapak-bapak jarang mengikuti dengan sebagai alasan," ungkap Romo dengan sedikit nada kelakar. "Yang Bapa-Bapa, jangan hanya mengurus minum mabuk saja dan lupa berdoa," tegas Romo.   

Menurut ajaran Katolik, sebenarnya doa dilaksanakan 7 kali selama satu hari.  Kedua, penghayatan iman yaitu mewujudnyatakan iman dalam kehidupan sehari-hari, melalui pikiran, tutur kata dan tindakan yang baik dan benar. Ketiga, perayaan iman, yang puncaknya pada perayaan Ekaristi. "Semua keyakinan dan kepercayaan kepada Kristus yang rela mengorbankan jiwanya buat umat Allah, maka semuanya itu berpuncak pada  perayaan ekaristi Kudus," kata Romo. 

Untuk itu, kita senantiasa selalu menghadirkan cinta kasih Allah dalam setiap waktu.    Dalam kaitan dengan perayaan iman, kita perlu merayakan doa bersama keluarga di rumah, sehingga kita dapat mewariskan kepada anak cucu penerapan iman yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.       

Pada bagian lain kotbahnya, Romo mengharapkan, sama seperti dalam bacaan tadi tentang lima gadis yang bodoh dan bijaksana, maka kita harus menghargai waktu yang telah diberikan oleh Tuhan, karena ada saat waktunya tiba, kita tidak diberikan kesempatan itu. "Saat nanti, ada hal-hal yang kita tidak bisa bagikan kepada orang lain soal hal-hal kerohanian.

                                                   


Saat akhir zaman, tidak ada kesempatan lagi untuk memperbaiki diri. Maka waktu yang Tuhan telah berikan, dimanfaatkan untuk beriman secara baik dan benar," ungkap Romo dengan nada harapan.     Pada usia misa, Romo yang dipercayakan oleh Uskup Agung Kupang menjadi Pastor TNI Polri di lingkungan Keuskupan Agung Kupang, menghimbau dan mengharapkan agar kegiatan  pembinaan rohani mental ini dikordinasikan lebih baik lagi agar ke depannya semua umat Katolik dari TNI Polri serta ASN TNI Polri segarnizum Kupang bisa mengambil bagian. Yah, kegiatan pembinaan rohani mental gabungan TNI Polri ini bisa menjadi unsur perekat,  membangun solidaritas, sinergitas dan soliditas TNI Polri. Semoga. (Simon K. Seran)

Posting Komentar

0 Komentar