Unordered List

6/recent/ticker-posts

Menghargai Keputusan

 


Budiman Sujadmiko, sosok yang dulu dikenal sebagai aktivis  dan pembela hak-hak asasi manusia, kini berada dalam ruang kontroversi. Setelah mengambil keputusannya untuk berada bersama Prabowo Subianto, banyak orang melontarkan kekecewaan. Dulu dilihat sebagai penentang dan berseberangan dengan Prabowo, kini harus berada dalam satu ruang partai. Terhadap situasi ini, memunculkan banyak pertanyaan. Wajar jika banyak orang mempertanyakan keputusan ini.

Jika dilihat dari rangkaian perjalanan hidup seorang Budiman di PDIP yang pada belakangan ini dirasa kurang diberi kesempatan untuk mengurus partai. Budiman memang gagal masuk ke senayan pada pemilu 2019 dan dengan itu, keterlibatannya di partai berlambang banteng itu semakin berkurang. Banyak orang berspekulasi bahwa kondisi internal partai yang kurang memberi ruang pada Budiman, membuatnya untuk mengambil sebuah keputusan yang radikal, kembali berteman dan bergabung dengan Prabowo yang dulu menjadi penantangnya.

Melihat skenario untuk menaikkan popularitas, Prabowo yang saat ini masih berada di lingkaran menteri pada pemerintahan Jokowi, terlihat begitu dekat dengan presiden dan bahkan keluarga presiden. Strategi yang dimainkan ini merupakan “show politik” untuk menarik suara pada pemilu yang akan datang. Karakternya yang garang, kini mulai lembut dan terkesan sangat terbuka dengan kelompok-kelompok pendukung Joko Widodo.

Beberapa figur yang pada masa Orde Baru dikenal sebagai musuh Prabowo, kini mulai berada dalam lingkaran Prabowo. Strategi yang dimainkan ini memperlihatkan bagaimana Prabowo memperlihatkan diri sebagai orang yang telah mengalami titik balik dan berjuang untuk kepentingan rakyat. Dalam sebuah wawacara di salah satu stasiun TV swasta, seorang pengamat politik memberikan komentar tentang bersatunya Budiman dan Prabowo. Menurut pengamat politik itu bahwa keputusan untuk mendukung Prabowo, di satu sisi memberikan panggung pada Budiman dan menaikkan pamor pribadi yang selama ini redup namun di sisi lain, memberikan efek negatif pada Prabowo. Dengan bergabungnya Budiman bersama Prabowo, publik mulai membongkar kembali apa yang dilakukan oleh Prabowo semasa pemerintahan Orde Baru. Bergabungnya seorang politisi ke partai lain yang penuh dengan kontroversi, pada akhirnya membuka rekam jejak digital yang telah dilakukan. Rekam jejak digital akan berbicara tentang kisah hidup seseorang. Kisah kesuksesan dan keburukan perilaku seseorang akan terkuak menuruti waktu. Perhelatan demokrasi lima tahunan ini akan dimulai pada tahun 2024 nanti, namun sudah mulai terasa soal dukung-mendukung dan gesekan politik.***(Valery Kopong)  

Posting Komentar

0 Komentar