Larantuka, Gagas Indonesia Satu.com
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Flores Timur mendukung program Nona Sari Setia akronim dari No Nasi Satu Hari Sehat dan Aman yang diperkenalkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur. Program ini resmi disosialisasikan dan diberlakukan di Flores Timur berdasarkan Bupati Flores Timur, nomor: Distan KP.521/601/IX/2023 tentang Gerakan Nona Sari Setia (No Nasi Satu Hari Sehat Bahagia dan Aman) pada Hari Jumat menuju Flores Timur sejahtera.
Maksimus Masan Kian, Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur mengatakan sudah saatnya Pemerintah daerah kreatif dalam gagasan dan inovatif dalam aksi. Bagi kami, Program Nona Sari Setia adalah sebuah gagasan yang kreatif dan aksi yang inovatif.
"Pemimpin daerah mesti memiliki gagasan yang kreatif. Tidak sekedar normatif semata. Dan gagasan Nona Sari Setia, tentu lahir dari pikiran yang kreatif. Bagaimana membangun edukasi kepada masyarakat bahwasanya, kandungan karbohidrat pada nasi, sama juga dengan ubi, jagung dan lain lain yang merupakan pangan lokal Flores Timur. Jika nasi berasal dari beras yang saat ini harganya semakin melonjak, alternatif makanan dengan kandungan karbohidrat yang sama yakni ubi, jagung sangat banyak, milik masyarakat. Saya mengajak kepada Kepala Satuan Pendidikan, bapak ibu Guru se Kabupaten Flores Timur kiranya mendukung program ini. Jika ada hajatan yang jatuh pas di Hari Jumat, mari kita ramai-ramai konsumsi makanan no nasi atau tanpa nasi. Program ini baik dan mengedukasi, plus memberi dampak kesehatan bagi warga," kata Maksi.
Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi mengatakan, sebagaimana dalam surat edaran menandaskan tujuan pelaksanaan program ini yakni mengantisipasi krisis pangan dan ancaman kekeringan, penyediaan pangan alternatif sumber karbihidrat non beras, menggerakan sektor ekonomi masyarakat dan mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, aktif dan produktif melalui kecukupan pangan yang beragam, gisi seimbang dan aman.
"Gerakan ini kita bangun sebagai alternatif mengantisipasi krisis pangan dan ancaman kekeringan, penyediaan pangan alternatif sumber karbihidrat non beras, menggerakan sektor ekonomi masyarakat dan mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, aktif dan produktif melalui kecukupan pangan yang beragam, gisi seimbang dan aman," kata Penjabat Bupati.
Tak sekedar mengeluarkan surat edaran, selanjutnya Penjabat Bupati pun telah menjadi pelaksana perdana gerakan ini bersama sejumlah pejabat daerah lainnya serta pimpinan BUMN/BUMD dengan mengkonsumsi pangan non nasi pada Jumad (22/09/2023) di pusat jajanan pantai Susteran Kelurahan Puken Tobi Wangibao.
Berbagai pangan lokal non nasi pun menjadi pilihan untuk dinikmati antara lain ubi, pisang, jagung bose, jagung titi, sayur-sayuran lokal, ikan dan aneka olahan pangan lokal lainnya. (Humas PGRI)
keterangan foto; maksimus masan kian
0 Komentar