Pada hari Jumat, 15 September 2023, sesuai berita yang yang beredar, PSSI NTT telah merilis nama-nama pemain sepak bola yang lolos seleksi untuk memperkuat NTT dalam perhelatan sepak bola PRA PON 2023 di Denpasar Bali, Oktober mendatang. Dalam perbincangan dengan asisten coach, Adrianus Patrick Domal di Kupang, 16 September 2023, mengatakan bahwa ada 42 pemain yang mengikuti seleksi.
Para pemain, merupakan talent scoutting dari El Tari Memorial Cup (ETMC) di Rote Ndao tahun 2023 sebanyak 40 pemain plus 4 pemain dari POP Nas, namun ada 2 yang mengundurkan diri, sehingga pada akhirnya hanya 25 yang lolos seleksi. Salah satu pemain yang lolos seleksi adalah Redemtus Tokan, pemuda asal klub PAMRI Riang Duli Honihama Witihama Adonara.
Rentus, demikian biasa disapa, pada turnamen El Tari Memorial Cup 2023 di Rote, memperkuat Klub Biru Muda Perkasa Flores Timur, dan meraih prestasi yang sangat membanggakan yaitu berhasil merengkuh juara IV, setelah pada semifinal dipecundangi klub Bintang Timur Atambua Belu dan kalah bersaing dengan tim tuan rumah Perserond Rote Ndao dengan skor 0-1 untuk perebutan posisi ketiga.
Klub Biru Muda Flotim, sebagai pendatang baru pada ajang ETMC, namun telah mempersembahkan prestasi yang cukup gemilang. Walau hanya juara IV, beberapa skuad BMP dipanggil untuk mengikuti seleksi PRA PON NTT. Pada ajang ETMC 2023 ini, merupakan talent scoutting bagi coach dan asisten coach untuk menjaring pemain sepak bola untuk diseleksi mengikuti PRA PON.
Dalam perhelatan ETMC 2023, ada potongan vidio yang diupload Adonara Football News di media sosial FB (31 Agustus 2023) dan cukup viral. Jumlah penonton mencapai 6.223 tayangan per 19 September 2023 pukul 14.30 Wita, menunjukkan penampilan Redemtus yang cukup luar biasa. Vidio yang dibuat saat pertandingan semifinal, menunjukkan ada 4 penyelamatan krusial yang dilakukan oleh Redemtus.
Dalam posisi center back, benteng terakhir untuk mencegah pemain lawan lolos dan berhadapan langsung dengan keeper dan bisa menciptakan goal sehingga tim mengalami kekalahan, Rentus begitu berani dan lugas menjaga area pertahanannya dari kepungan musuh. Rentus berani dan tanpa ragu memotong bola di areal pinalti, dua kali memotong bola di pinggir kotak pinalti dengan cukup elegan dan satu kali menahan bola dengan dada ketika keeper salah antisipasi bola atas dan berhasil dikuasai lawan, namun ketika bola ditendang ternyata Rentus sudah berdiri dekat tiang untuk mencegah terciptanya gol.
Namun, pada momen lain, ia berjalan dan tertunduk lesuh, ketika teman mainnya yang berada dekatnya melakukan pelanggaran di area terlarang dengan menjatuhkan lawan dan handball yang dilakukan temannya sehingga si pengadil lapangan menunjuk titik putih dan akhirnya BMP pun tersingkir di semifinal, yang mana kedua gol tercipta dari titik putih. Suatu kekalahan yang cukup menyakitkan.
Menonton vidio ini, secara sepintas kita bisa menilai bahwa Redemtus menunjukkan penampilan sangat lugas, berani, mampu dan cermat membaca pergerakan lalu lintas pemain lawan dan bola serta mampu mengantisipasi bola. Dengan demikian, menjadi pertimbangan ditambah konsistensi penampilan saat mengikuti seleksi, maka Redemtus pun lolos seleksi pada posisi center back.
Menurut asisten coach, ada 8 pemain pada posisi center back yang mengikuti seleksi namun ada empat pemain yang lolos dan selanjutnya mengikuti pemusatan latihan.
Dalam perbincangan dengan A.Patrick Domal selaku assisten coach, mengatakan bahwa seluruh pemain yang sudah lolos seleksi Pra PON NTT, jangan marasa puas diri dulu karena proses masih terus berjalan.
Bisa saja ada perubahan, nama yang sudah lolos seleksi bisa dicoret dan diganti oleh orang lain yang lebih siap atau seorang pada posisi tertentu namun tidak menunjukkan perkembangan yang maksimal, maka bisa digeser dan bahkan diganti pada posisi tersebut. Jadi segala kemungkinan bisa saja terjadi. Untuk itu, Patrick, secara berulang mengharapkan, pemain jangan merasa puas diri berlebihan. Latihan dengan maskimal dibarengi motivasi tinggi untuk menjadi yang terbaik, karena di situ terjadi persaingan untuk merebut line up atau menjadi pemain inti.
Pemain juga perlu menjaga diri dengan selalu disiplin, tidak boleh melanggar aturan seperti minum mabuk, isap rokok, bergadang dan tindakan negatif lainnya yang telah diatur. Selain itu, pemain juga harus menjaga postur. “Itulah yang disebut factor di dalam lapangan dan di luar lapangan, yang mempengaruhi kinerja seorang pemain untuk lolos atau tidak lolos seleksi suatu turnamen”, tegas Patrick yang pernah membela PS Sleman Yogyakarta.
Lantas bagaimana dengan Redemtus Tokan? “Yah… dalam kaca mata pelatih, tentu Rentus lebih baik dari pemain lain untuk posisi center back, maka Rentus terpilih”, urai Patrick. Lanjutnya,”Pemiilihan seluruh pemain pada setiap posisi tetap berdasarkan penilain secara objektif, agar pemain betul-betul berkualitas”, tegas Assisten Coach.
Dalam perbincangan di Hotel Citra Palm tempat penginapan peserta (Sabtu, 26 September 2023), Rentus sedikit berkisah. Untuk mencapai titik ini, berawal dari pertandingan-pertandingan yang dihelat antar kampung (tarkam) di Adonara.
Sedangkan awal mula mencintai sepak bola, pada bangku SMPN Satap Riang Duli mengidolakan salah satu punggawa bola sepak asal klub Real Madrid yaitu Sergio Ramos. Hal ini, memberikan motivasi yang tinggi untuk bermain bola dan terus berlatih meningkatkan kemampuan sepak bola. Sesuai dengan tokoh idolanya, maka Redemtus pun memilih dan mahir di posisi center back.
Dengan kualitas permainan yang mumpuni, Rentus yang masih berseragam putih biru (kelas dua SMP) berhasil tembus level senior Tim Pamri B dalam ajang turnamen antar kampung yang dihelat oleh Roko Kolipadang, Kecamatan Ile Ape Kabupaten Lembata. Dari situ, aneka pertandingan antar kampung selalu diikutinya. Rentus berhasil merengkuh prestasi yang cukup membanggakan. Bersama PAMRI, empat kali menggapai juara I dan satu kali bersama klub asal SMAN 1 Adonara Timur.
Selama perhelatan pertandingan bola sepak antar kampung di Adonara, Rentus hanya berpikiran bermain secara baik saja. Tidak ada dugaan, tidak ada motivasi untuk tampil pada event yang lebih tinggi kelasnya. Ketika ditanya, apakah pernah mengikuti Suratin Cup? Rentus pun, mengakui, belum pernah karena terkendala usia yang telah lewat.
Demikian juga, pada ajang Bali United Cup U-14 pada tahun 2019, dan Pamri mewakili zona Adonara untuk bermain di Kupang, Rentus pun terkendala usia. Namun, kali ini, angin segar menghampiri Rentus. Kepiawaian mengolah si kullit bundar dalam posisi center back, Klub Biru Muda Perkasa Flotim meliriknya untuk mengikuti seleksi turnamen ETMC 2023 dan dinyatakan lolos sampai akhirnya berhasil merengkuh juara IV. Nasib baik kembali berpihak padanya, dipanggil mengikuti seleksi Pra PON dan lolos.
“Yah kami merasa senang dan bangga”, tulisnya singkat melalui WA. “Namun, kami tetap berlatih terus dengan serius dan pantang menyerah. Kami sudah lolos seleksi, bukan berarti kami menjadi pemain inti. Kami harus bersaing secara ketat untuk saling merebut posisi agar bisa menjadi skuad utama”, urai Rentus dengan rendah hati. Rentus, secara kasat mata, penampiilannya begitu kalem, tenang tanpa banyak bicara.
Ternyata, penampilan luar arena lapangan sangat kontras dengan performance dalam lapangan. Ia terkesan “ganas’, dan lugas serta berani untuk mempertahankan areanya agar jangan tercipta gol. Hal ini, dibuktikan dengan rekaman video yang beredar di media social dan sudah digambarkan pada awal tulisan ini.
Untuk itu, pada momen yang sangat berharga ini, Rentus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang sudah berjasa dan mendoakan sehingga menghantarnya sampai pada titik ini. Terima kasih kepada Lewotanah Honihama Riang Duli Witihama Adonara Flores Timur, terima kasih kepada Klub Biru Muda Perkasa Floitim, Klub Pamri, head coach dan asisten coach serta Tim pendukung PRA PON NTT tahun 2023. Perjalanan belum final dan tidak hanya sampai di sini, namun kami membutuhkan doa seluruh masyarakat NTT agar kami berproses selanjutnya dengan baik untuk mengharumkan nama NTT.
Prestasi Rentus masih belum ada apa-apanya. Namun paling tidak ada rasa syukur dan senang. Seorang yang lahir dari turnamen antar kampung, bisa menghantar sampai lolos seleksi Pra PON. Walaupun belum final untuk bisa menjadi skuad utama pada ajang Pra PON, paling tidak, memantik motivasi bagi generasi di bawahnya untuk lebih bergairah dalam bermain bola dan meningkatkan kualitas permainan sehingga generasi berikutnya lebih bagus lagi dari generasi kami ini. Harap Rentus mengakhiri perbincangan***
Simon Kopong Seran.
foto 1, Rentus Tokan 2.Rentus bersama penulis
0 Komentar