Unordered List

6/recent/ticker-posts

Kaesang

sumber foto: www.kompas.com

Beberapa hari belakangan ini, nama Kaesang, putra bungsu Presiden Joko Widodo menjadi buah bibir di kalangan politisi dan pengamat politik. Kehadirannya di tengah partai anak muda itu terbilang singkat dan dalam waktu yang singkat pula ia terpilih menempati kursi sebagai ketua umum PSI. Peristiwa ini menggemparkan jagat politik tanah air. Banyak pengamat politik tanah air mengatakan bahwa peristiwa ini mencederai proses demokrasi dan melukai partai politik karena kematangan seorang politisi ditempah melalui sebuah proses yang panjang.

Apakah kematangan berpolitik ditentukan oleh lamanya waktu?  Pertanyaan ini menggambarkan ruang demokrasi kita saat ini. Kematangan seorang politisi memang ditempah berdasarkan alur waktu yang panjang namun proses ini tidak berlaku bagi Partai Solidaritas Indonesia. Dalam tubuh PSI, demokrasi versi anak muda terlihat di sana. Mereka berdiskusi santai bahkan terkesan ringan dan penuh canda tawa. Membandingkan Partai Solidaritas Indonesia dengan partai lain dalam kaitan dengan kaderisasi, rasanya tidak pas karena partai-partai tua terkesan kaku dan membentengi diri dari orang-orang luar yang ingin masuk ke dalam partai itu.  

Seorang pengamat politik menilai bahwa kehadiran Kaesang dalam tubuh PSI, mengambil momentum yang tepat di saat Joko Widodo di ujung kekuasaannya. Ketika PSI berada di tangan Kaesang, cukup diperhitungkan oleh PDIP dan langkah konkret yang dilakukan oleh Puan Maharani adalah menemui Kaesang untuk membangun komunikasi politik yang mengarah koalisi partai. Kehadiran Kaesang bisa menambah energi baru dalam mendongkrak suara kaum muda untuk memilih PSI. Karena itu arah dukungan PSI pada salah satu kandidat presiden nanti, suara pemilih pemula dan terutama kalangan kaum muda diperhitungkan. Kita tunggu gebrakan Kaesang.***(Valery)

Posting Komentar

0 Komentar