Jakarta,
Gagas Indonesiasatu.com
Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI)
Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC mengajak umat Katolik, khususnya para
peserta Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional III, menjadi
“Duta Bhinneka Tunggal Ika.” “Kebersamaan dalam keberagaman bukan sekadar tema
pesta kita tapi juga apa yang telah kita perkaya selama lima hari di Jakarta.
Tidak sampai di sini, Pesparani merupakan momen kebersamaan dalam keberagaman
yang harus dihidupi secara konkret di tempat masing-masing,” ujar Mgr. Antonius
dalam sambutan seremoni penutup di Ancol Beach City International Stadium,
Jakarta Utara, pada Selasa, 31 Oktober 2023. Ia berharap Pesparani mampu
mendorong umat Katolik untuk mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila, bukan
sekadar menghafalnya. “Jadilah ‘Duta Bhinneka Tunggal Ika’ sehingga kebersamaan
dalam keberagaman sungguh menjadi sumber kedamaian di Negara Kesatuan Republik
Indonesia,” tegasnya. Mgr. Antonius, yang adalah juga uskup Keuskupan Bandung,
menutup secara resmi perhelatan akbar Pesparani Katolik Nasional III dengan
menyerahkan “Telur Perdamaian Elang Bondol” kepada perwakilan peserta.
Hadir pada seremoni penutup adalah sejumlah
penjabat gubernur dan bupati, beberapa pejabat kementerian, anggota DPR-RI dan
DPRD serta pejabat Mabes Polri. Sementara dalam sambutannya, Ketua Umum Panitia
Pesparani Katolik Nasional III, Sebastian Salang, mengajak para peserta untuk
menjadi agen pembawa damai dengan mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila di
kampung halaman mereka masing-masing. “Kita semua akan kembali ke kampung
halaman kita masing-masing. Jadilah agen yang membawa damai dan jadilah agen yang
tetap menjaga Pancasila. Menjaga Pancasila sama dengan menjaga Indonesia,”
ujarnya.
Sebelum menutup secara resmi Pesparani Katolik
Nasional III, Mgr. Antonius memimpin Perayaan Ekaristi konselebrasi. Bertindak
sebagai konselebran adalah sepuluh uskup, termasuk Uskup Agung Jakarta Ignatius
Kardinal Suharyo, dan puluhan imam. Pesparani Katolik Nasional adalah aktivitas
seni budaya masyarakat Katolik dalam bentuk pagelaran dan lomba musik liturgi
dengan tujuan mengembangkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan masyarakat
Katolik terhadap ibadah / liturgi Gerejani. Tiga belas cabang - paduan suara
dewasa campuran, paduan suara Orang Muda Katolik (OMK), paduan suara dewasa
pria gregorian, paduan suara dewasa wanita, paduan suara anak, paduan suara
remaja gregorian, Mazmur dewasa, Mazmur OMK, Mazmur remaja, Mazmur anak, tutur
Kitab Suci, cerdas cermat rohani anak, dan cerdas cermat rohani remaja - dan
satu cabang lomba bersifat eksibisi yakni paduan suara etnik OMK - dilombakan
dalam Pesparani Katolik Nasional III pada 29-30 Oktober 2023 di Jakarta International
Expo (JIExpo), Jakarta Pusat.
Dewan juri beranggotakan 52 orang - didampingi
oleh 13 inspektur - mendapat mandat untuk melakukan penjurian terhadap semua
cabang lomba yang diikuti oleh 38 kontingen dari semua provinsi di Indonesia.
Lomba berlangsung tertib. Setidaknya dua petugas menjaga setiap pintu ruangan
yang dipakai untuk lomba. Pintu hanya bisa dibuka ketika peserta telah selesai
tampil. Bertema “Kebersamaan Dalam Keberagaman,” Pesparani Katolik Nasional III
dituanrumahi oleh Provinsi DKI Jakarta, meneruskan tongkat estafet tuan rumah
Pesparani Katolik Nasional. Sebelumnya Provinsi Maluku dan Provinsi Nusa
Tenggara Timur (NTT) masing-masing menjadi tuan rumah Pesparani Katolik
Nasional I (2018) dan Pesparani Katolik Nasional II (2022).***
0 Komentar