Unordered List

6/recent/ticker-posts

Strategi Politik Jokowi

 


Ketika berdiskusi dengan beberapa teman terkait perkembangan politik tanah air saat ini, mereka mengatakan bahwa pemilihan Gibran sebagai cawapres Prabowo merupakan strategi politik Jokowi untuk mengantisipasi jika proses pemilu masuk pada dua putaran. Memang, logika berpolitik ini bisa diterima dengan baik tetapi nalar publik belum bisa menerima karena yang dipasangkan dengan Prabowo adalah putera sulungnya presiden. Mengapa Jokowi tidak menyiapkan figur lain yang bisa dipercaya untuk melanjutkan estafet kepemimpinan? Strategi politik Jokowi ini bisa dibilang rawan dan mengorbankan karir politik Gibran.

Sejak Gibran dideklarasikan untuk menjadi cawapres Probowo, tak terlihat reaksi berlebihan dari PDIP sebagai tempat di mana Gibran bernaung. PDIP juga tidak memecat Gibran dan ini rupanya sebuah strategi untuk membiarkan strategi ini berjalan mulus. Publik menilai bahwa Jokowi sebenarnya menginginkan hanya ada dua pasangan yang akan bertarung pada pilpres nanti. Karena itu sejak awal Jokowi mendekati Prabowo untuk memberikan arah agar bisa berduet dengan Ganjar. Hanya persoalannya adalah Prabowo dan partai Gerindra tidak rela kalau Prabowo jadi cawapresnya Ganjar. Jika situasi politik memungkinkan dan bisa legowo maka cukup dua pasangan saja yang bertarung.

Persoalan yang dihadapi Jokowi adalah tiga pasangan capres-cawapres. Dari simulasi, jika pasangan Amin kalah dan tidak masuk pada putaran kedua maka Jokowi bisa mendapatkan titik aman. Namun jika pasangan Amin berhasil lolos masuk ke putaran kedua maka diharapkan dua pasangan lain yang memiliki kepentingannya dengan Jokowi untuk melanjutkan program-program strategis bisa bekerja maksimal untuk mengutuhkan suara agar pasangan yang akan melanjutkan program Jokowi bisa berhasil memenangkan pertarungan ini.

Menganalisa strategi politik  Jokowi ini sangat terjal dan penuh risiko. Dia berani untuk memberikan restu pada Gibran untuk menjadi cawapres Prabowo. Amanat yang diemban Gibran ini memang berat, dalam arti di satu sisi bisa mendatangkan suka cita bila kemenangan akan diraih oleh Prabowo- Gibran. Namun jika pasangan ini  kalah pada putaran pertama maka suara-suara konstituen Prabowo-Gibran bisa dialihkan ke Ganjar – Mahfud. Siapa pun yang menang, bisa membawa negeri ini untuk maju dan berkembang.***(Valery Kopong) 

Posting Komentar

0 Komentar