Unordered List

6/recent/ticker-posts

Mengenal Sosok Yulius Setiarto

 


Bagi Yulius Setiarto, keadilan dan kebenaran menjadi jiwanya dalam bergerak di masyarakat. Jiwa itulah yang membawa dia dalam berbagai kiprah politik dan kemanusiaan sedari mahasiswa hingga kini. Lahir di Wonogiri, Jawa Tengah, 45 tahun silam. Yulius Setiarto adalah seorang praktisi hukum senior yang memimpin sebuah firma hukum di Jakarta Selatan. Ia senang membagikan pengetahuannya dengan mengajar di Pendidikan Khusus Profesi Advokat dan menjadi trainer anti korupsi.

          Ketika berhadapan dengan Orde Baru sebagai rezim yang represif, Yulius pada akhirnya mendirikan “Teater Apakah” di UGM sebagai cara untuk memberikan kritik. Melalui panggung teater itu ia bisa menularkan sikap kritis kepada teman-temannya se-fakultas dan universitas.

          Guna menularkan sikap kritis kepada masyarakat di luar kampus Yulius mendirikan FKPR di Wonogiri. Melalui diskusi, temu wicara dan pendekatan secara personal dan memberikan penyadaran kepada warga tentang kondisi bangsa dan negara yang sedang dilanda krisis ekonomi dan politik, juga tentang pentingnya peran serta masyarakat dalam bernegara.  

          Represi yang luar biasa oleh rezim Orde Baru terhadap pemimpin PDI Megawati Soekarno Putri memanggil jiwa Yulius untuk membentuk kelompok pendukung Megawati. Tindakan dia ini sungguh bersiko  namun ia sadar mengambil risiko itu karena yang diperjuangkan adalah kebenaran dan keadilan pada Megawati dan rakyat pada umumnya.

          Setelah rezim Orde Baru tumbang oleh kekuatan rakyat, Indonesia memasuki era reformasi. Pemilihan umum yang jujur dan adil menjadi salah satu penanda era baru itu. Yulius menilai bahwa pemilu harus diawasi oleh lembaga independen demi tercapainya tujuan adil, jujur dan terbuka. Ia mencurahkan waktu dan pikirannya dalam kegiatan KIPP Yogyakarta (Komite Independen Pemantau Pemilu, 1999).  

Aktivitas  dan panggilan kemanusiaan membawa Yulius di daerah-daerah yang sedang didera problem kemanusiaan. Di Timor Barat ada puluhan ribu pengungsi korban dari konflik di Timor Timur (sekarang Timor Leste) yang sangat membutuhkan bantuan, juga di Maluku akibat konflik sektarian. Di situ Yulius terlibat total dalam membantu para korban untuk mendapatkan kebutuhan hidup mereka.

Tahun 2024 Yulius terjun ke dunia politik sebagai salah satu Caleg dari PDIP (Dapil Banten 3). Dukunganmu akan memuluskan jalan menuju senayan.***(Sim)

Posting Komentar

0 Komentar