Unordered List

6/recent/ticker-posts

“Menjadi Apa Anak Ini Nanti?”

 

            (Sumber Inspirasi: Lukas 1:6 - 25)

Kisah kelahiran Yohanes Pembaptis memang unik. Zakharia dan Elizabeth selalu berharap tanpa lelah. Sampai masa tua, mereka tetap mengharapkan seorang putera untuk melengkapi kebahagiaan keluarga. Allah senantiasa memberikan kebahagiaan bagi mereka dengan mengabulkan doa-doa yang dilambungkan selama itu. Ketika Zakharia yang bertugas sebagai imam, setelah mempersembahkan kurban di Bait Allah, ia mengalami kebisuan. Ia bisu dan ini merupakan peristiwa di mana Allah memenuhi kerinduan mereka.

          Cukup lama Zakharia mengalami kebisuan dan lidahnya terbuka kembali setelah ia mengambil batu dan menulis nama anaknya, “Yohanes.” Semua anggota keluarga heran dan kaget, dari mana nama Yohanes ini karena dari sisi riwayat keturunan, tak ada yang bernama Yohanes. “Menjadi apa anak ini nanti?” Inilah pertanyaan dasar yang sekaligus menuntun arah gerak perjalanan hidup Yohanes. Kelahirannya di dunia ini sudah direncanakan jauh-jauh hari oleh Allah. Tugas yang diemban Yohanes begitu penting, yakni menyiapkan kedatangan bagi kehadiran Yesus.

          Kekhasan Yohanes Pembaptis dikenal dengan seruan padang gurun. “Luruskanlah jalan yang bengkok. Ratakanlah jalan yang berlekak lekuk.” Seruan simbolik ini mau mengajak umat untuk berbenah diri dan mengalami pertobatan agar layak menerima kedatangan Mesias. Terlihat sederhana tugas ini namun ketika ditelusuri lebih jauh, ternyata sulit sekali karena begitu banyak hati yang tertutup dan tidak mau bertobat untuk menerima Mesias. Melalui ketekunan seorang Yohanes, ia berhasil mempersiapkan jalan bagi kedatangan Sang Mesias. Kelahirannya membawa kegembiraan bagi dunia. Kita belajar dari kerendahan hati seorang Yohanes Pembaptis, yang memberikan kesempatan Sang Mesias untuk dikenal dunia dan ia semakin kecil.***(Valery Kopong)

 

 

 

 

 

Posting Komentar

0 Komentar