Unordered List

6/recent/ticker-posts

Yesus Andalan Hidupku


 

Pada masa Adventus, bacaan dari Perjanjian Lama terutama Kitab Yesaya mendapat perhatian. Kehadiran nabi Yeremia membawa kabar terutama tentang ramalan akan datangnya Mesias. Ramalan ini memberikan suatu harapan bagi bangsa Israel agar mereka bisa diselamatkan dari genggaman bangsa penjajah. Dalam kondisi dijajah, bangsa Israel tentu mengharapkan seorang pembebas yang tampil secara ksatria untuk menghancurkan musuh-musuh. Inilah pandangan masyarakat Israel waktu itu tentang konsep Mesias. Namun Yesus datang sebagai bayi yang lemah, dilahirkan di kandang hewan. Peristiwa ini sepertinya membuyarkan harapan mereka akan Mesias.

Yesaya tetap menggaungkan harapan akan datangnya Mesias.  "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah TUHAN yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena keselamatan yang diadakan-Nya!" Seruan nabi Yesaya seakan kurang mendapat tanggapan dari orang-orang pilihan Allah. Yesaya memberikan gambaran akan keberpihakan Allah pada mereka dengan mengutus Sang Putera. Kehadiran Mesias merupakan bentuk solidaritas Allah terhadap manusia.

Dalam bacaan Injil hari ini Yesus mengadakan mukjizat, memberi makan pada lima ribu orang dengan hanya mengandalkan 5 potong roti dan 2 ekor ikan. Kehadiran Yesus membawa perubahan dan memberi dampak kegembiraan pada mereka yang sebelumnya lapar dan haus. Sebelum Yesus mengadakan mukjizat itu, Ia menantang murid-murid-Nya agar mereka memberi makan pada orang banyak itu. Murid-murid menyatakan diri tidak sanggup dan bahkan segera menyuruh orang banyak itu pulang agar bisa membeli makanan sendiri. Gagasan murid-murid Yesus ini merupakan tindakan yang mau melepas tanggung jawab. Ketidaksanggupan mereka ini pada akhirnya mendapat respon balik dari Yesus.

Andreas, salah seorang murid Yesus memberikan informasi penting, yakni ada lima potong roti dan dua ekor ikan. Yesus menengadah ke langit dan berdoa, seketika itu juga lima roti dan dua ikan dimakan sampai puas. Memang, mukjizat yang dilakukan oleh Yesus itu sulit dicerna dengan rasio manusia. Dalam konteks penggandaan lima potong roti dan dua ekor ikan, memberikan pembelajaran iman pada kita yang percaya pada-Nya untuk tetap berharap pada kemurahan-Nya. Di saat-saat ketika kita mengalami kekurangan, Yesus menjadi andalan utama dalam hidup. Ia selalu hadir untuk mengubah situasi yang terpuruk menjadi suka cita. Hanya Yesus menjadi andalan hidup kita.***(Valery Kopong)

Posting Komentar

0 Komentar