KESIBUKAN Saniah (51) Sabtu (16/3/ 2024) terlihat padat. Ia mempersiapkan semuanya di dapur untuk bisa berbuka puasa hari itu. Persiapan tidak hanya makanan yang tapi juga membuat kue (risol dan pastel) dengan menyiapkan bahan-bahannya sejak pagi. Sekitar 4-5 jam kemudian Saniah berbuka puasa bersama dengan kedua anaknya. Ia bersyukur karena hari itu hari libur ia bekerja dan diberikan kondisi kesehatan dan bisa fokus menyiapkan semuanya.
Melewati momen puasa Ramadhan biasanya selalu menyenangkan. Sebagai Muslim bisa meraih keutamaan-keutamaan Ramadhan itu. Tidak ketinggalan bagi Saniah. Menurutnya dengan puasa ia bisa melatih kesabaran, ketabahan selama satu bulan dalam banyak hak termasuk melakukan perbuatan - perbuatan amal.
‘’Menurut saya puasa itu kesempatan yang baik untuk mengintrospeksi diri. Artinya melihat kembali perlikau hidup yang mungkin tidak sesuai dengan ajaran Islam dan memperbaikinya pada masa-masa yang akan datang,’’ demikian Saniah, seorang Single Mom, orangtua tunggal kepada penulis , Sabtu ( 16 Maret 2024) yang bekerja sebagai asisten rumahtangga di Limo, Kec. Limo Depok, Jawa Barat.
Sosok mantan guru Sekolah Dasar (SD) dan Kepala PAUD di wilayah ini sesungguhnya telah menikah dan dikarunai dua orang anak . Anak pertama sebagai mahasiswa Universitas Indraprasta Pasar Minggu, Jakarta Selatan dan anak kedua kelas IX (jenjang SMP) di wilayah Limo, Depok. Problem rumah tangga yang tak berujung membuat bahtera keluarganya harus berakhir. Sejak lima tahun silam Niah berpisah dengan suami. Meski sendiri ia membesarkan kedua anaknya dengan susah payah.
Echa, putri Saniah
Bercerita tentang pengalaman puasa Ramadhan, Niah mengatakan pertama kali ia menjalani puasa sebagai Muslim mulai ia duduk di kelas I Sekolah Dasar (SD). Ia mengaku sudah terbiasa menjalankan puasa. Maka dalam memasuki bulan Ramadhan sama sekali ia tidak mengalami kesulitan. “Selama seminggu lewat puasa ini saya belum pernah batal puasa,’’ lanjut wanita yang dilahirkan di Depok, Jawa Barat ini.
Puasa itu wajib, kata Niah. Maka sebagai seorang Muslim harus menjalankan selama sebulan. Seandainya dalam satu bulan, mislanya satu hari tidak berpuasa maka seorang harus ‘membayar” - - menjalani puasa mengganti hari di mana ia tidak puasa itu. Praktik ‘membayar’ puasa biasa dilakukan setelah merayakan Idulfitri.
Baginya berpuasa itu bukan hanya menahan lapar dan haus tapi juga meningkatkan kualitas iman melalui berbagai kegiatan diikutinya, seperti membaca Kitab Suci Alquran, melakukan perbuatan amal lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Maka wanita kelahiran tanggal 2 April 1973 ini tidak ingin menodai puasanya dengan melakukan hal-hal negatif dalam kehidupannya.
Adakah yang berbeda Ramadhan bagi Saniah? Secara umum puasa saya berjalan baik-baik saja selama menjadi orangtua tunggal. Kalau dulu semasa masih bersama suami tetap menjalankan seperti biasa, bagi saya lebih nyaman. Nyaman karena suaminya tidak berpuasa, dan ia sendiri tidak tahu apa alasannya. Namun ia sendiri tetap menjalani dengan baik.
Dikatakan semoga bulan Ramadhan ini ia diberikan kekuaatan oleh Allah Swt menjalankan puasa dengan baik lancar. Walaupun melewati ujian hidup yang tidak ringan ia selalu menjalani hidup dengan sabar. Niah, menjaga keseimbangan antara menahan lapar dengan terus meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan agar Ramadhan membawa kebaikan dalam hidupnya. ** Mas Jefry
Postingan
0 Komentar