Kehadiran Yesus di
dunia memang unik ketika kita merenungkan tentang peristiwa inkarnasi, Allah
menjelma menjadi manusia. Proses penjelmaan Allah menjadi manusia ini sudah
dirancang oleh Allah sendiri. Firman itu telah menjadi manusia. Dalam konteks
ini, kita memahami kehadiran Yesus, yakni oleh kuasa Roh Kudus, Ia dikandung
dalam rahim Bunda Maria. Maria tidak hanya berhenti menerima salam dari
malaikat saja tetapi berusaha untuk membuka diri terhadap karya keselamatan
Allah.
Maria sudah mengandung
dari kuasa Roh Kudus, sebelum bertunangan dengan Yusuf. Sebagai lelaki, Yusuf
tentu mengalami keterkejutan ketika melihat Maria sudah mengandung. Ia bersikap
diam untuk mengambil tindakan sendiri, selain untuk tidak mempermalukan Bunda
Maria tetapi juga tidak mau mengambil risiko. Namun dalam kegalauan, Yusuf pada
akhirnya diteguhkan kembali oleh malaikat untuk mengambil Maria sebagai
isterinya.
Dalam situasi seperti
itu, Maria tentu mengalami dilema karena posisinya sedang mengandung Sang
Putera. Bagaimana bisa meyakinkan masyarakat sekitar bahwa anak yang dikandung
itu dari kuasa Roh Kudus? Tentu ini sulit bagi Bunda Maria. Namun ia tahu bahwa
kesulitan yang dialami itu pasti mendapatkan jalan keluar terbaik dari Allah
yang telah mempersiapkanya untuk menjadi ibu Tuhan. Berkat peneguhan malaikat
terhadap Yusuf, mereka pada akhirnya hidup bersama dalam keluarga Kudus
Nazareth.
Peristiwa inkarnasi menyatu
dengan kehidupan manusia. Firman yang telah menjadi manusia, lahir dari rahim
seorang Maria yang telah dipersiapkan oleh Allah. Dalam keluarga Kudus Nazareth,
Yesus tumbuh sebagai seorang anak dan pada akhirnya bisa menjalani tugas
perutusan dari Bapa yang telah mengutus-Nya.***(Valery Kopong)
0 Komentar