Margareta Lenawati
Kutabumi, Gagas Indonesia Satu
MARGARETA Lenawati (72) atau akrab disapa Ibu Hendra adalah Kordinator aktivis Kerahiman Ilahi Paroki Kutabumi. Jikalau dilihat dari segi umur mungkin bagi kebanyakan orang enggan melakukan pelayanan ini namun bagi Bu Hendra ia memilih tetap dalam pelayanan. Hal yang penting dikatakannya ia ingin menjadi contoh bagi seluruh umat untuk melakukan hal yang sama, melayani di gereja melalui beragam aktivitas.
Apa yang sesungguhnya makna di balik pelayanan? Ia ingin menegaskan bahwa ia mengalami begitu banyak kasih Tuhan selain ini menjadi teladan bagi umat lainnya juga kepada anak-anak dan cucunya.
Ada suatu pengalaman yang membuatnya tetap melayani adalah ketika BU Hendra mengalami sakit kanker rahim. Ibu dari empat anak dan sebelas cucu ini merasa sedih bahkan ia tak henti mendaraskan doa. “Tuhan, saya masih punya anak, membesarkan membina mereka sembuhkanlah saya,’’ demikian untaian doa Bu Hendra.
Ibu Hendra tidak ingat persis tahun berapa ia didiagnosa dokter menderita sakit kanker rahim tapi ia mengaku waktu itu keempat anaknya masih kecil. Kendati sakit dan sambil menjalani pengobatan Ibu Hendra terus melayani di gereja baik Wanita Katolik, Prodiakon dan kali ini ia menjadi Koordinator Kerahiman Ilahi Paroki Kutabumi.
“Sebenarnya Tuhan tidak memaksakan kita untuk melakukan apa pun untuk Tuhan hanya kesediaan waktu kita untuk siap melayani di tengah umat. Soal waktu adalah kita sendiri yang mengaturnya maka saya tetap berusaha untuk melakukan pelayanan di tengah kesibukan sebagai ibu rumah tangga,’’ kata Bu Hendra.
Saban hari jika ada jadwal misa harian di gereja, Ibu Hendra mengajak cucu-cucunya untuk selalu mengikuti Ekaristi Kudus. Dengan demikian ia mencontohkan kepada cucu betapa penting mengikuti Ekaristi Kudus setiap hari.
Kisah mengenai sakitnya Ibu Hendra tak mau dioperasi ia lebih mengandalkan kasih Tuhan, konsumsi obat dan berkonsultasi dengan dokter Paulus di RSU Sitanala Tangerang. “Puji Tuhan kanker yang saya alami saat ini sudah sembuh,’’kisah Ibu Hendra. Itulah kisah aktivis Kerahiman ilahi (KI) yang mengalami kisah pelayanan.
Lagi-lagi tentang kasih Tuhan yang dialami Bu Hendra. Kelompok KI paroki Kutabumi ini melakukan bakti sosial (baksos)memberikan bingkisan kepada 40 an orang anak -anak yang tergabung dalam Ayo Sekolah Ayo Kuliah (ASAK). Pada Minggu (7 April 2024) bersamaan dengan Pesta Kerahiman ilahi kelompok KI berbagi kasih.
Pesan penting dalam Misa Kerahiman Ilahi dipimpin, Yosef Purboyo Diaz disampaikan, umat tergerak untuk bisa menjadi devosan dalam kerahiman Ilahi. (** Konradus Mangu)
0 Komentar