Unordered List

6/recent/ticker-posts

Yang Satu Dan Apostolik Itu Katolik (Roma)

                                                        


Hari ini seorang teman imam mengirim screenshot postingan ke group chat messenger Keuskupan Novaliches. Screenshot itu berkaitan dengan salah satu sekte yang juga menggunakan naman Katolik yang sedang mempromosikan sekte mereka dan imam perempuan. Sekte itu menggunakan naman Catholic Universal Church (CUC) yang juga berada di Filipina walau awal mula berdirinya dari Amerika sekitar tahun 2013 oleh Mark dan George Kuhn.

Sekte ini menamakan diri sebagai kelompok liberalist. Dari sini saya kemudian mengingat dua kejadian di Indonesia beberapa hari belakangan ini dengan munculnya gerakan Kristen progresif dan pernyataan bahwa Gereja Katolik bukan Gereja pertama atau purba.

Dua peristiwa ini menurut hemat saya adalah sebuah tantangan bagi kita Gereja Katolik bukan saja waspada dan hati-hati dengan usaha yang menurut hemat saya ingin mengaburkan fakta sejarah dan Biblis akan keberadaan Gereja Katolik (Roma) yang Satu, dan Apostolik. Mereka hendak menggunakan dalil-dalil menurut tafsiran dan logika mereka sendiri untuk mengaburkan Kebenaran ajaran Iman Gereja baik dari Kitab Suci maupun Tradisi dan Magisterium.

Kenyataan ini sama persis dengan beberapa sekte yang menggunakan nama Katolik dengan tambahan Apostolik dan Universal. Sama seperti gerakan Kristen progresif, Catholic Universal Church (CUC) tidak menjadikan dogma atau doktrin sebagai pilar dalam kehidupan beriman mereka, meskipun tata perayaan mereka sama persis dengan Katolik Roma namun mereka hanya mendasarkan diri pada kebebasan, cinta dan Alkitab.

Mereka memaknai universal sebagai kebebasan tanpa dikekang oleh dogma dan doktrin. Bahwa semua orang dicintai Allah maka semua diselamatkan tanpa harus terikat pada satu Gereja dan juga bisa menjadi pelayan di altar baik laki-laki yang sudah beristri maupun perempuan yang bersuami dan kaum LGBTQ.

Sedangkan dalam pandangan Gereja Katolik (Roma) sendiri Universal artinya semua. Dalam arti terbuka untuk semua namun tetap dalam kesatuan dengan satu Gereja yang berada di Roma yaitu Takhta Suci yang dengan sendirinya mengakui supremasi Paus, Dogma dan Doktrin Gereja.

Saya menggunakan kata Katolik Roma ini juga menjadi penegasan identitas kita yang sejati sebagai Katolik, Satu, Apostolik dan Kudus. Dalam suratnya, Santo Paus Klemens I mengatakan demikian;

“Kalian akan memberikan kepada kami sukacita dan kegembiraan jika kalian menunjukan ketaatan pada segala sesuatu yang kami tulis melalui karya Roh Kudus.”

Maka Gereja Roma, secara khusus Klemens berbicara di dunia ini dengan otoritas atau karya Roh Kudus dan otoritas itu disebarkan kepada orang-orang Kristen di seluruh dunia.

Para Bapak Gereja banyak bersaksi tentang kedudukan tertinggi Roma. Sekitar tahun 105, Santo Ignatius us dari Antiokia menyebut Gereja Roma sebagai “Gereja yang layak bagi Allah, layak dihormati, layak dipuji, layak dimuliakan, layak dikuduskan dan Gereja yang memimpin dalam Cinta dan memelihara hukum Kristus.” “Memimpin dalam Cinta” adalah sebuah kesimpulan yang bagus dari peran Roma yang terus digenapi sepanjang zaman di dalam Gereja.

Universalitas Gereja-yang ada dimana-mana-mengarahkan diri ke Roma pertama-tama dalam hal kepemimpinan dan kepastian doktrin.

Bagi Klemens, Ignasius dari Antiokia dan Para Bapak Gereja yang tersebar luas di luar Roma, Roma adalah pusat yang aman bagi Gereja Universal. Kesatuan ini dinampakan dalam pribadi Paus, penerus Santo Petrus.

Berhadapan dengan aneka situasi yang hendak mengaburkan eksistensi Gereja Katolik (Roma) yang Satu, Kudus dan Apostolik maka kita hendaknya tahu dan sadar bahwa Katolik yang Satu, Kudus dan Apostolik itu memiliki pilar dalam kehidupan umat beriman dan menjadi sumber segala dogma dan doktrin adalah:Kitab Suci, Tradisi Suci  dan Magisterium Gereja. 

Untuk menjaga kebenaran ajaran iman baik itu Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja maka dibutuhkan ketaatan pada Paus dan para uskup yang merupakan suksesor Apostolik di dunia yang diberi tugas untuk mengajar, menjaga dan merawat ajaran-ajaran iman Gereja.

Selebihnya jika tidak memiliki ketaatan pada Paus dan para Uskup serta tidak menjadikan Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja sebagai pilar dan sumber ajaran iman mereka, maka mereka bukanlah Katolik sebagaimana yang dimaksud oleh Yesus walaupun menggunakan nama Katolik dan Apostolik untuk sekte mereka.

Sebab Katolik yang dimaksud oleh Yesus adalah satu-satunya Gereja yang Satu, Kudus, dan Apostolik yang tidak lain adalah Gereja Katolik Roma.

Manila: 24-April, 2024

Tuan Kopong msf

Posting Komentar

0 Komentar