Unordered List

6/recent/ticker-posts

Benih Iman itu Tumbuh dan Mengakar

 

(Sumber Inspirasi: Yoh. 21:15-19)


 

“Peristiwa-peristiwa pada masa itu masih kuingat baik daripada yang terjadi baru-baru ini. Karena yang kita pelajari pada masa muda tumbuh subur dan mengakar dalam batin. Saya masih mengingat dimana Polykarpus duduk ketika ia mengajar, bagaimana caranya berjalan dan bagaimana sikapnya. Saya masih ingat akan khotbah-khotbahnya kepada umat, dan bagaimana ia mengisahkan pergaulannya dengan Yohanes serta orang-orang lain yang menjadi saksi hidup Tuhan. Polykarpus mengajarkan apa yang didengarnya dari saksi-saksi mata kehidupan Yesus dan mukjizat-mukjizat-Nya. Semua berkat kemurahan Allah itu telah kuterima dengan sepenuh hati dan kucatat bukannya di atas selembar kertas, melainkan di dalam hatiku, serta oleh rahmat Allah selalu kurenungkan dengan seksama”.

Cuplikan kisah pengalaman hidup  Santo Ireneus dari Lyons, Uskup dan Martir menjadi saksi sejarah pertumbuhan iman akan Kristus. Pengalaman iman di bawah pengajaran Polykarpus menanamkan benih-benih iman yang tumbuh dan mengakar dalam diri seorang Ireneus. Pengalaman iman yang diterima, tidak ditulis di atas selembar kertas yang gampang tercabik, melainkan di dalam hatinya. Itu berarti pengalaman perjumpaan dengan Polykarpus sebagai pengajar, memberikan informasi penting tentang siapa sesungguhnya Kristus yang diimaninya.   

Bacaan Injil hari ini memberikan gambaran tentang bagaimana proses Yesus memberikan kepercayaan pada Petrus untuk mengembalakan domba-domba-Nya. Tiga kali Yesus menanyakan pada Petrus, ini menegaskan tentang penyangkalan Petrus saat Ia ditangkap dan diadili. Walaupun Petrus, di mata manusia terkesan tidak konsisten namun ada keterbukaan hati untuk menerima tawaran untuk menjadi seorang pemimpin. Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

Apa yang bisa dimaknai dari pengalaman Petrus untuk kehidupan kita saat ini? Menjadi gembala memang tidak mudah namun Tuhan yang memberikan penguatan pada setiap keputusan yang dijalani yang pada akhirnya pewartaan itu bisa terlaksana dan benih iman bisa tumbuh. Menumbuhkan iman harus dimulai dari dini seperti yang dialami oleh Santo Ireneus dari Lyons, agar benih itu tumbuh dan mengakar.***(Valery Kopong)

Posting Komentar

0 Komentar