Unordered List

6/recent/ticker-posts

Iptu John Purba : Nama ini Jadi Kekuatan Saat Bertugas di Daerah Konflik

                                                    

NAMANYA IPTU John Purba . Ia  tetap setia menjadi tentara yang  bertugas di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Sejak ia menjadi anggota Tentara Nasional (TNI) ia mengaku pangkatnya begitu –begitu saja. 

Sejak awal ia bertugas sebagai anggota tentara, berbagai tempat ia bertugas khususnya di daerah- daerah yang sedang dilanda konflik. Keyakinan ini karena kesetiaannya menjalankan tugas tapi mengikuti teladan Dia yang senantiasa membimbingnya.  Ada juga kisah lain di balik kenaikan pangkat yang dianggapnya begitu-begitu saja. 

“Suatu ketika  ketika saya  bertugas di suatu tempat komandannya memintanya untuk mengganti namanya di kolom KTP, khususnya agama. Tentu saja, mengganti nama saya menolakkarena diwariskan oleh kedua orangtuanya. Mengganti nama di John menjadi nama lain. Tentu saja membuatnya saya protes,’’kata John Purba. 

Ia mengaku merasa bangga karena memiliki iman percaya kepada Yesus. “Dari opa-oma, nenek moyang  sudah berpesan  bahwa saya tetap mengimani Tuhan Yesus,’’ lanjut Iptu John Purba dalam suatu perbincangan di Tangerang, (17 April 2024). 

Dia menegaskan ‘saya bukan Angelina Sondakh, saja juga bukan Rosario Marshal yang begitu mudah meninggalkan Yesus kemudian keluar dari iman yang diwariskan oleh kedua orangtuanya.  Dua nama yang dia sebutkan memang diketahui sudah menjadi non Kristen. Kedua sosok ini terkesan begitu  gampang  jadi pengkihanat Yesus.Walaupun itu hak mereka.   

Jadi menurut saya pangkat naik atau tidak naik saya tetap menjadi “anak Tuhan‘. Makna pernyataan ini adalah sekali menjadi anak Tuhan tetap menjadi anak Tuhan, tidak mengganti-ganti hanya  karena demi cuan. 

Aiptu John Purba menceritakan sejak ia menjadi anggota TNI selalu ditempatkan di daerah konflik. Bahkan pernah ditugaskan di  daerah perbatasan antara Nusa Tenggara Timur (NTT), di Timor Barat yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste yang tahun 1999 lepas dari pelukan NKRI. 

Selain di daerah itu, John Purba pernah bertugas di Tanah Merah (Ambon) saat konflik bernuansa sara meletus di Pulau Ambon. Selain itu ia mendapat tugas di Kalimantan saat  ketegangan membara  antara suku Dayak dengan kelompok masyarakat etnis Madura di Kalimantan. Selanjutnya pengalaman paling akhir ini John Purba ditempatkan selama tiga bulan di di PT Freport. 

Soal kesetiaannya kepada Yesus karena sesuai dengan pesan kedua orangtuanya. Apa pun kondisi ketika menghadapi suatu masalah jangan sampai meninggalkan Yesus.

Dalam suatu pernyataannya yang mengagetkan saat bertugas di daerah-daerah yang  berkonflik  mengapa tidak mati-mati? Pada hal ketika bertugas di daerah konflik seperti Timor-Timur, Ambon dan Kalimantan saat sedang ada konflik berpotensi besar orang kehilangan nyawa. 

Ayah tiga anak ini boleh menjadi contoh yang baik. Sejak ia melewati pendidikan di Sekolah Katolik ia belajar dan mengenal mengenai Bunda Maria. Bahkan orangtua selalu menanamkan nilai-nilai agama dalam diri laki-laki yang bersuku Batak ini. Ada satu kalimat yang dipesan oleh kedua orangtua di tengah John menghadapi situasi yang paling mencekamkan sekalipun jangan kau lupakan nama ini.  “ Saya berpikir keras awalnya, siapa sosok yang saya harus sebut. Nama itu adalah  YESUS’ kata John Purba. 

Inilah nama yang ia maksud di tengah kerisauannya konflik berdarah, John Purba tetap menjadi “Anak Tuhan” sampai kini. Terima kasih John, kamu telah menunjukan kesetiaanmu kepada kami. Semoga menjadi inspirasi semua yang  mengimani Yesus. *  

Konradus R. Mangu.

Ket foto; Iptu John Purba , ( kiri) dan penulis 

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Lahir katolik mati kantolik.
    Bangga sebagai Katolik

    BalasHapus
  2. Selamat pagi teman, Tuhan selalu berkati keluarga dan karya baikmu

    BalasHapus