Unordered List

6/recent/ticker-posts

Jambore, Mengenal dan Menemukan Diri

 

Jambore ASAK, 22-23 Juni 2024 

Tanggal 22-23 Juni 2024, pelaksanaan Jambore ASAK – Tangerang Raya, bertempat di MMCC Sawangan – Depok. Selama dua hari, anak-anak ASAK berusaha untuk mengenal diri dan mengolah permasalahan yang sedang dihadapinya. Untuk membantu menemukan diri, panitia Jambore menghadirkan Bapak Peter Kaliman sebagai narasumber dan sekaligus konselor yang membantu anak-anak dalam upaya menemukan diri.   Peserta yang hadir 121 anak ASAK bersama dengan para pendamping ASAK dari paroki-paroki yang ada di dekenat Tangerang 1 dan 2.

Pada sesi pertama, Bapak Peter Kaliman memberikan materi sekaligus menggali pengalaman hidup anak-anak. Mereka berusaha dibimbing untuk menemukan diri dari segala luka yang dialami oleh anak-anak. Anak-anak terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara yang telah dirancang oleh panitia. Bapak Peter dalam penyampaian materi, berusaha menekankan perubahan dari masing-masing anak. Perubahan itu bukan datang dari luar diri tetapi bermula dari dalam diri.

Acara Jambore ini dibuka secara resmi oleh ketua panitia. Menurut Viko, ketua panitia Jambore, pada acara pembukaan mengatakan bahwa anak-anak harus berusaha belajar dan membuka diri. Seperti sebuah gelas  kosong yang siap diisi dengan air, demikian juga pribadi setiap anak ASAK, harus mengosongkan diri agar bersedia menerima materi yang diberikan oleh para narasumber demi pengembangan diri.

Pada malam harinya ada acara renungan dan api unggun yang dipandu oleh Frater Vinsensius. Renungan malam menekankan contoh Yusuf, salah seorang anak Yakub yang dijual oleh saudara-saudaranya namun tidak pernah menaruh dendam. Yusuf berani berdamai dengan saudara-saudaranya dan menjadi seorang visioner. Pada hari kedua, ada acara fun games yang dipandu oleh Tim MNP dan dilanjutkan dengan summary dan closing yang dipandu oleh Ibu Lila. Seluruh rangkaian acara ditutup dengan misa yang dipimpin oleh   Romo Suyadi, SJ. Dalam khotbahnya, romo menekankan perubahan yang harus dilalui. Untuk bisa mencapai perubahan, ada badai yang harus dilalui. Namun di balik badai itu, Tuhan menunjukkan jalan perubahan yang mengantar anak-anak untuk mencapai kesuksesan.***(Valery Kopong)

Posting Komentar

2 Komentar