Unordered List

6/recent/ticker-posts

Rekoleksi Prodiakon : Mantapkan Kesetiaan dalam Pelayanan




Ciawi, Gagas Indonesia Satu.com 

SUASANA ESC. Puspanita –Ciawi  selama dua hari Sabtu-Minggu  ( 1-2 Juni 2024) terlihat sangat ramai. Maklum sebanyak 48 anggota Prodiakon dari Paroki Kutabumi- Gereja St Gregorius Agung, Tangerang  mengikuti rekoleksi bertempat lokasi Puspanita milik susteran Carolus Boromeus (SB). 

Sejumlah nara sumber hadir; Agustinus Harsono ( staf Puspanita), Pastor Patrisius Angwarmas Pr (pastor Studi / mahasiswa asal Keuskupan Ambon), Antonius Wahyudi (enterpreneurship), Suster Ariati CB (Dosen Komunikasi di LPK Tarakanita Pondok Kelapa Jakarta Timur). 

Hadir juga pemimpin Puspanita, Sr Yuliani CB  yang didampingi Sr. Ristina CB. Kedua suster inilah yang memberikan arahan setiap kegiatan yang dilaksanakan selama Prodiakon berada di Puspanita Ciawi, Bogor. Ikut hadir dalam acara pembukaan Kepala Paroki Kutabumi, R.D Wahyu Kristian Wijaya dan tim Komsos Gregorius Agung. 

R.D Wahyu  Kristian Wijaya mengajak seluruh peserta untuk selalu setia dan suka cita dalam mengikuti seluruh kegiatan selama dua hari. Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan, pengetahuan iman untuk melayani umat di paroki  agar lebih baik. 

Agustinus Harsono dalam materinya menyampaikan pentingnya pelayanan Prodiakon di dalam gereja karena turut membantu imam, melayani pemberian hosti, melayani orang sakit dan menjadi pemandu ibadat di lingkungan bila diperlukan. 

Pastor Patrisius sebagai pembicara kedua menegaskan tugas Prodiakon tidak kalah pentingnya karena membantu imam di paroki juga melayani umat. Dalam pelayanan Prodiakon diperlukan kesetiaan dan komitmen sehingga umat betul-betul merasakan manfaat kehadiran seorang Prodiakon di wilayahnya. 

                                            

                                                        Chandra Purnama

Antonius Wahyudi, pemateri yang membawakan tema “Menjadi Enterpreneur Surgawi –Duniawi” mengatakan menjalani tugas Prodiakon diperlukan konsisten dalam pelayanan. Selain itu sebagai Prodiakon bisa menekuni pekerjaan lain yakni menjadi enterpreneur (kewirausahan). Melalui kewirausahaan itu ia mempunyai peluang untuk bisa membantu banyak orang dalam memperbaiki kehidupan. 

Sr Ariati CB  mengatakan seorang Prodiakon mesti menyadari bahwa ia dipakai Tuhan untuk melakukan kegiatan  melayani. Lebih lanjut dikatakan, Prodiakon ikut menumbuhkan iman umat di lingkungan, wilayah bahkan paroki setempat. Selain itu, jangan menutup diri tapi pakailah seluruh kemampuan untuk melayani Tuhan. 

Melalui berbagai kegiatan peserta diajak untuk terus merasakan kasih Tuhan yang tiada batas. Maka kreasi panitia merancang kegiatan yang menarik; mendengarkan ceramah, sharing pengalaman, diskusi kelompok, mediatasi dan Ekaristi Kudus di Puspanita. 

Khusus materi dalam sesi yang dibawakan Sr. Ariati CB ditayangkan tentang “Sentuhan Biola” yang memiliki syarat pesan. Menurut Chandra Purnama sebagai peserta mengungkapkan Prodiakon harus berani tampil. Jikalau merasa kesulitan maka perlu berinisiatif untuk bertanya dan terus belajar sehingga melayani dengan baik. 


                                            

                                                    E. Fitri 

Sementara itu Emilia Fitri mengungkapkan proses pengadaan alat musik biola ibarat mengamati seperti keberadaan seorang manusia. Keberdaan manusia ketika menghadapi kenyataan ada dua hal bisa menghadapi hal yang baik bisa juga tidak baik. 

“Mungkin saat ini sebagai  Prodikon mengahadapi betapa beratnya kehidupan . Artinya menjaga nama baik keluarga di tengah masyarakat. Kalau toh sedang berada dalam sikap yang kurang berkenan sebaiknya selalu melakukan pertobatan atau rekonsiliasi,’’ katanya. 

Sedangkan Lusia Utami mengatakan kisah tentang biola yang berada ditangan seorang maestro selalu  menghasilkan nada suara yang baik demikian juga hidup kita sebagai Prodiakon. Janganlah selalu melihat hasil instan tapi lihatlah proses sehingga biola itu bisa menghasilkan suara yang merdu, demikian juga perjalanan hidup manusia. Maka sebagai Prodiakon perlu menghargai proses dalam pelayanan. 

                     

                                    

                                             Lucia Utami

Akhir kegiatan Rekoleksi Prodiakon ditutup dengan perayaan Ekaristi Kudus yang dipimpin Romo Patrisius Angwarmas, Pr. Dalam kotbahnya Rm. asal Ambon bercerita tentang sosok Carlo Autis yang akan dikanonisasi tahun ini sebagai sosok santo, yang dikenal sangat mengharagai Ekaristi Kudus.  Sikap iman ini menjadi teladan bagi Prodiakon**  - - - -Konradus R. Mangu

Posting Komentar

0 Komentar