Unordered List

6/recent/ticker-posts

Seluruh Anggota Keluarga Melayani

                                                                  


Tangerang, Gagas Indonesia Satu.com

 JIKA ada pertanyaan siapa saja yang boleh melayani di gereja atau bergabung dalam suatu komunitas tertentu, boleh saja Yohanes Muryanto menjawab  seluruh anggota keluarga melayani di gereja. Umat paroki Kutabumi St. Gregorius Kutabumi ini menyebut puteri pertamanya  dahulu menjadi Puteri Sakristi kini  bergabung dalam tim Komunikasi Sosial sedangkan anaknya kedua menjadi putra altar. Sementara istrinya juga ikut dalam pelayanan di gereja.

 “Saya menjadi prodiakon saat ini untuk kedua kalinya. Mulanya saya pernah bertugas jadi Prodiakon tahun 2017 setelah itu sempat berhenti karena dua periode,’’ kisah Muryanto yang dibaptis tahun 1994 di Paroki Perum St Agustinus Karawaci.

 Ia mengisahkan tentang pelayanan itu menjadi komitmennya. Semenjak menjadi Prodiakon tahun 2017 ia melakukannya dengan suka cita. Setelah dua periode berakhir ia berhenti namun karena kebutuhan lingkungan pada periode pelayanan 2023-2026 , Muryanto kembali menjadi Prodiakon dan berada di posisi Wakil Ketua.

 Ayah dua anak ini merupakan utusan Prodiakon dari lingkungan St. Redemptus. Pada mulanya ia bersama seorang temannya menjadi Prodiakon namun karena temannya itu berpindah maka saat ini ia sendiri menjadi pelayan umat di lingkungannya.

 Karyawan PT Gajah Tunggal sejak tahun 1993 ini mengaku dari segi pengetahuan iman kurang  atau belum mumpuni sehingga awal ketika diminta enjadi pelayan altar sempat menolak. Namun akhirnya lewat pergumulan ia menerimanya dan siap untuk tetap belajar untuk terus menambah ilmunya.

 Ia berpendapat peran ketua Prodiakon periode pelayanan sampai dengan 2026 sangat mumpuni maka perannya sebagai Wakil Ketua sebatas memberikan usul-saran demi kebaikan pelayanan.

 Semangat melayani yang menggelora, selain melayani jadi Prodiakon Muryanto begabung dalam tim “Tata Laksana” untukmelakukan pendampingan bila kelompok umat melayani di gereja.


                                                            

 Mungkin ini prinsip yang dianut, iman yang baik adalah iman yang memberikan dampak. Maka ketika sudah terjun dlaam pelayanan ia ingin total. Jika dulu ketika selesai misa langsung kembali ke rumah, Muryanto selalu punya waktu untuk ikut dalam latihan mendampingi kelompok umat yang akan bertugas.

 Soal  cita cita dalam Prodiakon, pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah ini mengatakan semoga hidupnya lebih meneladani Yesus yakni selalu berbuat baik. Selain kehidupan doa juga melalui tingkah laku atau perbuatan yang menjadi teladan bagi sesama. **   

                                                                                 Konradus R Mangu 

Posting Komentar

0 Komentar