Jakarta, Gagas Indonesia Satu.com
Direktur
Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Katolik, Drs. Suparman SE.
M.Si meminta organisasi Ikatan Keluarga
Dosen Katolik Indonesia (IKDKI) untuk
memberikan rekomendasi penting berupa saran berguna dalam melaksanakan tugas pelayanan yang membawa manfaat untuk membantu penyusunan program Direktorat Bimbingan Masyarakat Katolik.
‘’Saya
melihat Rakornas IKDKI baik dan penting agar menghasilkan hal-hal yang memberikan
manfaat. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan organisasi atau wadah ini
memberikan rekomendasi kepada kami, Dirjen Bimas Katolik untuk melakukan
program-program yang membawa manfaat bagi seluruh masyarakat Katolik,’’ demikian dikemukakan Dirjen Bimas Katolik, Drs. Suparman SE, M.Si dalam kegiatan Rakornas
IKDKI di Gedung M,Lt 8 Auditorium Universitas Taruma Negara Jakarta, Sabtu ( 27
Juli 2024).
Pembicara
lain dalam Talkshow Dewan Penasihat IKDKI, Prof.
Thomas Suyatna dan Prof. Ir. Yusgiantoro M.Sc, M.A, Ph.D (Menhankan RI 2009-2014)
dan Mantan Menteri ESDM. Hadir pula Ketua Umum IKDKI Pusat, Prof. Dr. Agustinus
Purna Irawan, MT. M.M I.P.U Asean Eng. Turut
hadir 250 orang dosen Katolik yang
bertugas di berbagai Universitas Negeri
(swasta) baik di Jakarta dan daerah lain seperti Sulawesi, Sumatera, Jawa
dan Ambon.
Drs.
Suparman SE. M.Si menjelaskan tentang program yang sedang dan akan dilaksanakan
termasuk memberikan perhatian kepada guru-guru Katolik di wilayah 3T. Ia menjelaskan pihaknya memberikan perhatian serius kepada Guru Katolik dengan memberikan
masing-masing satu unit sepeda motor untuk melaksanakan tugas termasuk di
wilayah Nusa Tenggara Timur.
“Dari jumlah
umat Katolik 8,6 juta di Indonesia kami terus memberikan perhatian termasuk
membangun panti asuhan bagi anak-anak Katolik yang mungkin selama ini kurang
mendapat perhatian dari pemerintah. Saya melihat perhatian kepada anak-anak
yang lemah, terpinggirkan itu menjadi kewajiban negara,’’ katanya.
Prof. Dr Thomas
Suyatno mengatakan wadah IKDKI dalam Rakornas IKDKI merupakan sarana
mengevaluasi seluruh program yang dilaksnakan dan menyusun program setahun yang
akan datang. “Yang tak kalah penting adalah memberikan rekomendasi kepada pemerintah
untuk merencanakan program-program demi kesejahteraan masyarakat,’’ tambah
pemilik STIE Bhakti Pembangunan Jakarta ini.
Thomas
mengharapkan Rakornas IKDKI ini menghasilkan rekomendasi penting berupa usulan kepada
pemerintah dalam merencanakan program – program tidak hanya di Kementerian Agama
(Kemenag) juga PAN RB yang mengatur regulasi
tentang dosen-dosen Katolik.
Poernomo
Yusgiantoro mengajak pengurus dan anggota IKDKI untuk berperan aktif dalam
meningkatkan indeks pendidikan Indonesia melalui kolaborasi multidisplin. Ia
menekankan pentingnya memberikan perhatian terhadap pendidikan.
IKDKI
terbentuk tanggal 27 November 2019. Wadah ini sebagai sarana komunikasi,
bertumbuh dan berkembang dalam tugas pelayanan sebagai Dosen Katolik. Wadah ini
bisa membantu para dosen semakin berkualitas dalam bidang pelayanan di kampus
masing-masing. Asal muasal wadah ini ketika sejumlah dosen melihat Komisi
Pendidikan KAJ kala itu, yang dimotori Br. Herbertus FIC hanya guru tingkat TK sampai dengan SMA/SMK dan sederajat sehingga
kesan kurang memberikan sapaan bagi para dosen.
Ketum IKDKI
juga sebagai Rektor Untar Jakarta, Prof. Dr. Ir Agustinus Purna Irawan
mengungkapkan awal pembentukan wadah ini tidak gampang bahkan ada penolakan,
ada yang menanyakan “Apa benefitnya ikut wadah ini?”. Namun ia bersama sejumlah
dosen lainnya berani melakukan dan berhasil membentuk wadah ini selanjutnya
melakukan audensi dengan Uskup Ignatius
Kardinal Suharyo, kemudian pada 1 April 2024 wadah ini memperoleh
rekomendasi dari KWI dan Dirjen Bimas Katolik.
Sekitar 250
Dosen Katolik menyambut baik kiprah dan pelayanan IKDKI. Veronika Saptarini,
Dosen Universitas Bandar Lampung ini kepada media ini wadah ini memang baik da
diperlukan karena bisa menghimpun Dosen Katolik saling berbagi ilmu. “Wadah
ini sebagai jalan untuk menuju profesionalisme kerja. Spirit keberlanjutan bukan
hanya soal ada dan terus ada keesokannya tapi melalui wadah ini kita menyiapkan
mahasiswa yang kelak menjadi dosen membina dirinya menjadi dosen Katolik berkualitas,’’
tambah Veronika yang menjadi dosen, 2014.
Nobertus
Tri Siswanto Saptadi,
Dosen Universitas Atmajaya Makasar menilai wadah ini ikut memberikan semangat dalam
membangun relasi antarteman dosen Katolik untuk meningkatkan mutu dalam
pekerjaan. Selanjutnya pekerjaan mereka untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan
Tinggi (PT).
Setelah
Talkshow yang dimoderatori Prof. Christina Ningrum menghadirkan tiga pembicara
dilanjutkan dengan pembahasan program kegiatan selama setahun dan evakuasi
program sebelumnya.
Sekitar
delapan butir rekomendasi yang dihasilkan Rakornas IKDKI tahun 2024. Sebagian
besar rekomendasi itu umumnya internal IKDKI seperti pemekaran organisasi, melakukan
validasi keanggotaan, penyusunan Kode Etik dan pelaksanaan Rakornas tahun depan 2025 di Sumatera Selatan. Sedangkan satu rekomendasi yang ditawarkan
Dirjen Bimas Katolik melakukan kerja
sama dalam melakukan program – program pelayanan
para Dosen Katolik.
Rakornas IKDKI
berakhir dan ditutup perayaan Ekaristi Kudus dipimpin Pastor Putra, Pr ( pastor
mahasiswa ) didampingi oleh empat orang
pastor lainnya yang juga bertugas sebagai Dosen Perguruan Tinggi di Jakarta (Konradus R. Mangu )
Foto: Drs. Suparman, SE. M.Si , Purnomo Yusgiantoro dan Prof Dr. Ir Agustinus Purna Irawan (Rektor Untar)
2 Komentar
Berita aku ni re.... 🤣🤣
BalasHapusmoi ro ka ne
BalasHapus