Unordered List

6/recent/ticker-posts

Kecerdasan Buatan Yang Mencemaskan

 


Perkembangan teknologi, terutama maraknya penggunaan AI, di satu sisi dilihat sebagai sebuah kehebatan manusia yang mampu menciptakan teknologi yang memadai. Namun di lain pihak, perkembangan AI membawa kecemasan tersendiri, terutama kehadirannya seakan menggantikan peran manusia dalam bekerja. Banyak orang telah memprediksi bahwa beberapa tahun ke depan ini, peran AI menggantikan peran manusia dan dengan demikian manusia menjadi nganggur  karena perannya sudah digantikan oleh AI.

Kecemasan-kecemasan publik ini memang dilihat sebagai sesuatu yang wajar namun tidak usah berlebihan. Manusia sebagai makhluk yang otonom perlu berpikir secara jernih untuk bagaimana menangkal dominasi AI dalam hal pekerjaan. Perlu ada pemetaan yang jelas mengenai pekerjaan-pekerjaan mana saja yang memberikan dampak langsung terhadap para pekerja. Dengan memetakan persoalan ini maka setiap manusia setidaknya berjaga-jaga terhadap ancaman pekerjaan oleh kehadiran AI.

Pada hari KOMSOS sedunia beberapa waktu lalu, Paus Fransiskus memberikan pesan penting bahwa cara kerja teknologi begitu dhasyat namun manusia tetap menjadi pengendali utama. Karena itu hendaklah menggunakan media secara bertanggung jawab dan bermartabat. Apa yang disoroti oleh Paus Fransiskus ini menjadi sebuah peringatan penting bahwa kecerdasan buatan tidak bisa melampaui cara berpikir manusia sebagai pengendali utama. Manusia hadir sebagai penggerak yang memainkan kecerdasan buatan itu sendiri. Manusia perlu memperlihatkan diri sebagai makhluk yang berpikir sekaligus menciptakan sesuatu dan pada akhirnya bersaing dalam menghidupi dunia ini.

Beberapa gejala yang muncul bahwa pekerjaan-pekerjaan tertentu sudah mulai hilang oleh kehadiran AI. Kehadiran teknologi hanya mengubah pola hidup manusia dan memperlihatkan reposisi pada setiap pekerjaan yang dilakoninya. Dengan perubahan yang begitu drastis ini maka menuntut setiap manusia untuk berubah seturut tuntutan zaman. Zaman berubah dan manusia mengikuti arus zaman agar kita tak pernah tergilas oleh perkembangan teknologi. ***(Valery Kopong)

 

 

 

 

 

 

Posting Komentar

0 Komentar