Unordered List

6/recent/ticker-posts

Kesetiaan Yang Rapuh

 


 

(Sumber Inspirasi: Hosea 8:4-13)

Bacaan pertama hari ini menampilkan Kitab Hosea yang menyoroti relasi renggang antara Israel dan Allah. Kehidupan bangsa Israel dalam kesehariannya, banyak diliputi oleh ketidaksetiaan pada Allah yang telah memilih mereka sebagai bangsa pilihan-Nya. Dalam kaca mata awam, bangsa pilihan Allah dimengerti sebagai bangsa yang setia, dan seluruh kehidupannya berada pada garis ketentuan Allah. Ketika membaca kisah perjalanan hidup dan pergolakan iman umat Israel, bisa dikatakan bahwa label “bangsa pilihan Allah” tidak menjadikan umat Israel setia pada-Nya. Kesetiaan mereka sangat rentan dari godaan-godaan duniawi bahkan mereka berpaling dari Allah.

Siapa itu Hosea? Banyak orang yang kurang tahu tentang siapa sesungguhnya Hosea. Hosea, putra Beeri, bernubuat cukup lama, dari tahun 785 -725 SM. Kitab Hosea diperkirakan dituliskan dalam kurun waktu antara tahun 755 - 725 SM. Secara garis besar, ada enam bagian utama Kitab Hosea memperlihatkan perkawinan, Hosea menegur orang-orang sombong dan jahat, penghukuman, kemenangan kasih dan belas kasih Tuhan, ketidaksetiaan dan pemberontakan Israel, belas kasih Tuhan bagi orang-orang yang sabar.

Pada hari ini Hosea menyoroti kesombongan manusia dan ketidaksetiaan mereka pada Allah. “Mereka mencintai korban sembelihan; mereka mempersembahkan daging dan memakannya; tetapi TUHAN tidak berkenan kepada mereka. Sekarang Ia akan mengingat kesalahan mereka dan akan menghukum dosa mereka; mereka harus kembali ke Mesir!” Hosea, selain sebagai penulis kitab suci, ia juga dikenal sebagai nabi yang terus menyerukan tentang pertobatan sebagai warna dasar seruan-seruan profetis. Orang-orang Israel yang tidak setia, diharapkan mendapat  hukuman Allah, dan mereka diingatkan kembali seperti nenek moyang mereka yang mengalami penindasan di Mesir. Kembali ke Mesir berarti mengalami ketertindasan karena hanya dalam ketertindasan dan keterpurukan hidup, orang akan berseru kepada Allah sebagai penolong.***(Valery Kopong)

Posting Komentar

0 Komentar