Unordered List

6/recent/ticker-posts

Memaknai Kasih

 


Beberapa hari ini saya terlibat dalam mengikuti rapat kerja dengan teman-teman guru SD Insan Teratai. Setiap kelompok merancang program yang akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2024-2025. Di selah-selah kesibukan merancang program, setiap kelompok diminta untuk merancang kreasi yang memberikan simbol pada masing-masing kelompok dan dipresentasikan terkait makna yang ada di balik pesan simbolik berupa gambar dan kreasi lainnya.

Ada lima kelompok yang dibangun berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan yang dihidupkan pada sekolah Insan Teratai. Ada kebajikan, tanpa kekerasan, kasih sayang. Kelompok kami mengambil tema kasih sayang. Masing-masing anggota memberikan ide atau gagasan untuk memaknai secara mendalam tentang pesan simbolik itu. Kami kemudian sepakat  bahwa kelompok kasih sayang menampilkan gambar hati sebagai landasan utama dalam membangun relasi kasih sayang antar sesama. Kami menyadari bahwa kasih itu melampaui segala-galanya, karena itu setiap orang yang berada dalam satu komunitas, walaupun memiliki hati masing-masing namun terasa menyatu dalam membentuk satu paguyuban.

Setiap orang harus menyadari diri sebagai bagian dari satu komunitas kerja. Dengan menyadari diri bahwa aku ada untuk orang lain, maka secara sederhana, seseorang sudah berusaha bergerak keluar untuk membangun relasi dengan orang lain. Kasih yang sering disimbolkan dengan hati, tidak menawarkan pesan egois, namun terus bergerak keluar untuk mencari makna dengan menyatu bersama yang lain. Ada dan hidup bersama yang lain berarti membiarkan kasih itu bergerak mencari relasi dan pada saat yang sama, kasih itu akan menemukan makna sesungguhnya.***(Valery Kopong)   

Posting Komentar

0 Komentar