Unordered List

6/recent/ticker-posts

Pendekatan Humanis

 


Mengikuti kegiatan rapat kerja Yayasan Insan Teratai Sejati, menghadirkan dua nara sumber yang membidik pola mengajar dan bagaimana menggunakan kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pendidikan. Menurut Bapak Rudi, seorang yang bergerak dalam bidang pendidikan, menyoroti soal peran guru saat berhadapan dengan anak-anak didik. Anak-anak didik yang dihadapi setiap tahun tentu berbeda-beda karakternya dan ini yang mendorong para guru untuk menerapkan pola pendekatan dalam mendidik anak-anak.

Berdasarkan pengalaman yang diterapkan oleh Bapak Rudi saat menjabat sebagai kepala sekolah di sebuah sekolah di Jakarta, berhadapan dengan siswa yang bermasalah, seorang guru harus memberikan pendekatan yang tepat. Artinya bahwa dengan memberikan pendekatan yang tepat dan humanis, lambat laun, kesadaran siswa yang dianggap “bermasalah” bisa menyadari kesalahannya dan harapannya bisa mengubah perilakunya. Tantangan-tantangan yang datang dari siswa-siswi tidak akan selesai, namun justeru tantangan semakin variatif beriringan dengan perkembangan zaman. Zaman terus berubah maka setiap guru dituntut untuk berubah dalam pola pendekatan terhadap siswa-siswi.   

Dalam dunia pendidikan, tidak hanya dihadapi pola perilaku anak-anak didik namun juga perkembangan teknologi mempengaruhi dunia kerja dan pola perilaku manusia. Kehadiran AI (kecerdasan buatan) menjadi pemicu utama yang berpengaruh pada semua lini kehidupan. Kemunculan AI, di satu sisi dilihat sebagai keberhasilan ratio manusia, namun memberikan dampak kecemasan bagi publik. Mengapa manusia cemas saat berhadapan dengan AI? Kecemasan ini muncul karena sebagian besar pekerjaan manusia digantikan oleh AI. Bapak Sugi, seorang advokat yang juga sering memberikan materi tentang pendidikan, menyoroti kehadiran AI membawa kecemasan publik. Namun satu hal yang pasti bahwa dalam dunia pendidikan, peran guru menjadi penting. Guru tampil untuk menanamkan nilai dan norma serta keteladanan. Guru, terus diguguh dan ditiru. Sosok guru tidak bisa tergantikan oleh AI.***(Valery Kopong)   

Posting Komentar

0 Komentar