Golkar, atau Partai Golongan Karya, adalah salah satu partai politik terbesar dan tertua di Indonesia. Didirikan pada tahun 1964, Golkar awalnya berfungsi sebagai alat politik untuk mendukung pemerintahan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto. Partai ini memainkan peran penting dalam mengonsolidasi kekuasaan Soeharto dan menetapkan stabilitas politik yang berkelanjutan selama lebih dari tiga dekade. Sebagai partai yang memiliki basis dukungan yang luas, Golkar berhasil meraih banyak kursi di DPR dan memengaruhi berbagai kebijakan nasional.
Setelah jatuhnya Orde Baru pada tahun 1998, Golkar mengalami perubahan
signifikan dalam strukturnya. Reformasi politik yang terjadi di Indonesia
memaksa partai ini untuk beradaptasi dengan era demokrasi yang lebih terbuka
dan kompetitif. Golkar mulai mengadopsi pendekatan yang lebih inklusif dan
pluralistik, serta berusaha untuk merebut kepercayaan publik melalui
program-program yang lebih relevan dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Meskipun menghadapi tantangan dari partai-partai baru, Golkar tetap menjadi
kekuatan politik yang signifikan dan terus aktif dalam kancah
Beberapa ormas yang berafiliasi dengan
Golkar termasuk Kosgoro 1957, SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri
Indonesia), dan MKGR (Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong). Kosgoro 1957,
misalnya, adalah organisasi yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan sosial. SOKSI, di sisi lain, lebih
menekankan pada pengembangan sumber daya manusia dan pelatihan kepemimpinan
bagi anggotanya, serta berperan aktif dalam pemilihan umum untuk mendukung
kandidat dari Golkar. MKGR lebih menekankan pada nilai-nilai gotong royong dan
kekeluargaan, yang dianggap sebagai inti dari budaya Indonesia dan sesuai
dengan filosofi Golkar. Selain ormas-ormas tersebut, Golkar juga memiliki
sayap-sayap organisasi yang mencakup berbagai kelompok masyarakat, seperti AMPI
(Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia) yang menyasar generasi muda, dan KPPG
(Kesatuan Perempuan Partai Golkar) yang fokus pada pemberdayaan perempuan. (
Seri 1 . bersambung..............)
0 Komentar