Tangerang, Gagas Indonesia Satu.com
SEBANYAK 50 siswa-siswi SD Setia Bhakti mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) di sekolahnya yang beralamat di Jl, Kisamaun No 171 Tangerang, Jumat-Sabtu (30-31 Agustus 2024). LDK kali ini diisi dengan kegiatan mendengarkan materi tentang “Kemandirian” yang disampaikan Kepala SD Setia Bhakti, Elizabeth Anggraini S.Pd dan “Masa Remaja” yang disampaikan Epih, S. Ag. Selain itu kegiatan diisi Pramuka yang diberikan Kak Pembina Ning Purwatingsih, S.Pd
Kegiatan diawali dengan pembukaan di ruang SD Setia Bhakti dilanjutkan pemateri masing-masing Elizabeth Anggraini S. Pd. Selanjutnya LDK juga diisi dengan latihan kegiatan Pramuka dan nara sumber lain, Epih S.Ag yang membawakan materi tentang “Masa Remaja”. Kegiatan didampingi seluruh staf guru SD Setia Bhakti.
‘’Kemandirian mengandung arti melakukan suatu pekerjaan tanpa harus mendapatkan bantuan dari orang lain dan diharapkan melalui LDK siswa-siswi tidak hanya mendapatkan pengetahuan tapi juga pengalaman untuk menerapkan dalam kehidupan baik di skeolah maupun di rumah,’’ kata Elizabeth Anggraini, S.Pd.
Sementara itu latihan Pramuka di halaman Sekolah Setia Bhakti seluruh peserta LDK melakukan latihan baris berbaris. Kegiatan selama dua hari satu malam itu memberikan kesan tersendiri bagi seluruh peserta.
Epih yang juga Kepala SMA Setia Bhakti ini dihadapan anak-anak menekankan untuk memberikan perhatian terhadap masa remaja yang akan dilewati. Ada pertumbuhan fisik yang berubah, ada periode tertentu mengalami perubahan dalam tubuh maka seluruh peserta LDK baik wanita dan laki-laki perlu mengetahui hal itu. Setelah mengetahuinya maka perlu membedakan hal baik dan buruk dalam kehidupannya.
Malam harinya diisi dengan Malam Renungan yang dipandu Mis Dewi Setiawan. Kesempatan inilah yang membuat hampir seluruh peserta menangis sejadi-jadinya karena diberikan gambaran betapa pengorbanan dan kesetiaan orangtua dalam memberikan perhatian kepada anak-anak. Pengalaman anak dibesarkan oleh orangtua sejak sebelum lahir kemudian dilahirkan begitu besar pengorbanan kedua orangtua namun tak jarang sebagai anak kadang membuat kesal orangtuanya sendiri.
‘’Kesempatan inilah merupakan waktu untuk mengintrospeksi diri apakah sering menyakiti orangtua atau sebaliknya. Jika sering melakukan maka mulai malam ini mulai menyadari bahwa perilaku seperti itu tak lagi diulang kembali,’’ ungkap Mis Dewi yang menyampaikan kepada 50 anak yang hadir.
Jensen dan Chandra, peserta kelas 5-6 ini mengatakan materi tentang Masa Remaja ini sangat penting karena bisa mengetahuinya dan boleh menjauhkan hal-hal yang negatif.
Kegiatan LDK dua hari ini berakhir. Semua berharap semua pengetahuan yang dialami dan diketahui bisa memberikan pengalaman baik bagi seluruh peserta. Kegiatan ini menjadi penenakan lembaga pendidikan ini karena pendidikan bernuansa Konghucu menjadi ikon Budi Pekerti yang patut dijadikan teladan *
Konrad R. Mangu
keterangan foto ; 1 ) kelas 5, 2). kelas 6 3). staf guru yang hadir
0 Komentar