Anwar Ata Nara
Honihama, Gagas Indonesia Satu.com
Keluarga Besar MIS
Witihama – Kec. Witihama, Flores Timur saat ini sedang berduka cita karena berpulangnya seorang staf
guru, Anwar Ata Nara - - yang menghadap Sang Pencipta-Nya, Kamis (12/9
/ 2024). Ia telah dimakamkan dan dihadiri Kepala Dinas Pendidkan Flotim, Feliks Suban Hoda. Berpulangnya Anwar Ata Nara, guru kelahiran Hohihama/Desa Tuwagoetobi ini
meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, teman guru dan anak-anak yang pernah
mendapatkan pengajaran darinya.
Keterangan yang dihimpun dari sejumlah sumber menerangkan, Anwar
dan Simon Saka ada urusan pada Kamis malam di Desa Riangduli. Ia pergi bersama dengan Simon Saka untuk membicarakan urusan adat. Keduanya pergi ke Riangduli
dengan menggunakan sepeda motor yang dikendarainya. Posisi Anwar yang
membonceng Simon Saka saat berangkat dan
pulang. Setelah selesai urusan di
Riangduli, keduanya kembali dengan
menggunakan motor, lalu menikmati santap malam.
Malam itu itu mereka mengobrol selesai makan tapi kemudian karena kondisi
kurang fiti ia batuk, sampai dua atau tiga kali. Tapi setelah itu dia langsung
lemas, jatuh tak bertenaga. Melihat itu yang hadir mencoa menolongnya.
“Setelah memanggil
seorang pertugas kesehatan lalu
mengecek ternyata Anwar sudah tak lagi nafasnya, ia meninggal dunia. Malam itu
sekitar pukul 22.30 wit dibawa untuk
dibaringkan di rumahnya,’’ cerita Yos Gede Lamatokan dalam keterangan lewat WA group
Honihama, 13 September 2024.
Pengawas Bidang Pendidikan Witihama, Frans Kia Beda saat
dihubungi menjelaskan secara usia memang belum terlalu tua. Ia menduga Anwar
mengalami darah tinggi dan asam urat tinggi. Sebelum ini ia pernah bercerita dan membicarakan tentang kondisi Anwar . Anwar mengaku pernah mengecek
tekanan darah dan cenderung
tinggi juga asam urat.
Frans tidak terlalu ingat di mana tempatnya tapi saat berkomunikasi, cerita Frans bahwa Anwar
bercerita tentang kondisi kesehatan bahwa
saat mengcek darah cukup mengkhawatirkan juga asam urat. Meski demikian seperti apa
kondisinya lanjutan Frans ia tidak teralu mengetahuinya detail
Anwar alumni SDK
Honihama, alumni SGO tahun 1999 ini dikenal pendiam tapi kadang humor. Sosoknya
dikenal pekerja keras dan selalu tekun bekerja, contohnya ia menekuni profesi
ini dengan baik sampai dengan saat ini. “Semua guru ikut berduka karena ia tergolong masih muda, belum terlalu lanjut
usia,’’ katanya.
Imran Kopong adalah
salah seorang anak muridnya di SD Inpres Riangduli. Sosok Anwar di mata Imran
Kopong adalah guru yang pendiam, tidak
teralu banyak bicara namun tetap tekun menjalankan tugasnya sebagai guru. Sebelum
diterima menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Anwar pernah mengabdi di SD Inpres Riangduli.
Setelah diterima ASN Anwar mengajar di SD Solor Timur. Tahun 2019 ia Kembali ditempatkan
di SD Inpres Riangduli selanjutnya ke SD Inpres Watoone. Tahun 2020 ia mendapat
tugas di MIS Witihama hingga kini.
Sehari sebelum Anwar berpulang ia menjalankan tugas mengajar
seperti biasa. Namun ajal memang tak
mengenal waktu. Siang hari ia kelihatan sehat tapi malam itu ia benar -benar
menghadap Sang PenciptaNya. Selamat jalan, Guru Anwar Ata Nara. ***
0 Komentar