Unordered List

6/recent/ticker-posts

Terang yang Membebaskan

 

                                               


 Tema renungan kita pada hari ini ialah: Terang Yang Membebaskan. Paus Fransiskus baru saja mengunjungi negeri kita, Indonesia . Salah satu pernyataannya saat mengunjungi kita yang sampai detik ini tetap ramai diulang dan dibagikan ialah: “Jangan lelah berbuat baik.” Pernyataan ini merupakan sebuah terang di tengah kebiasaan dan kecendrungan manusia dunia ini yang menyerah berbuat baik karena tidak melihat hasilnya yang dapat memuaskan. Tidak jarang suatu perbuatan baik itu ditolak dan dimusuhi, tapi kita dikuatkan untuk tetap berbuat baik. Maka terang ini sangat benderang bahkan menyilaukan kegelapan dunia ini.

 

Yesus juga memakai terang sebagai salah satu kata kunci untuk menjelaskan isi kerajaan Allah. Masyarakat kuno memaknai terang sebagai sesuatu yang vital bagi kehidupan, sama dengan zaman kita ini, yang membuat kita melihat, memungkinkan kita bekerja meski dalam gelap, dan untuk menghindari kita terantuk. Orang-orang Yahudi memaknai “terang” sebagai ungkapan keindahan, kebenaran, dan kebaikan Allah. Kata pemazmur: Di dalam terang-Nya kita melihat terang (36,9) dan Firman-Nya adalah terang yang membimbing langkah-langkah kita (119, 105).

 

Tuhan menyatakan diri-Nya sebagai terang untuk menegaskan kodrat dan keberadaan-Nya sendiri. Terang dalam kisah penciptaan membedakan diri dari gelap. Permulaan Injil Yohanes menyatakan bahwa Allah yang adalah terang datang ke dalam dunia untuk membebaskan dunia dari kegelapan dosa. Terang sebagai lawan utama kegelapan dan kebutaan, sehingga siapa pun yang menerima terang itu dapat berjalan di dalam kebenaran dan kebaikan. Firman Tuhan adalah terang yang kita miliki dan yang mengiringi hidup kita tiap saat.

 

Terang ini tidak berhenti dengan menghalau kegelapan dosa, namun selanjutnya menjadi sebuah spiritualitas untuk suatu kehidupan yang ada suka cita, kedamaian, optimisme dan solidaritas. Yesus menampilkan potret lampu yang bernyala untuk menggambarkan bagaimana para pengikut-Nya mesti hidup di dalam terang kebenaran dan cinta kasih-Nya. Terang Kristus itu menerangi hati kita dan membuat kita mampu melihat kenyataan kerajaan Allah seperti apa.

 

Yesus berkata, tak ada satu pun yang tetap tersembunyi dan dalam rahasia. Kita boleh saja menyembunyikan apa pun dari orang lain, diri kita sendiri, dan dari Tuhan. Sepandainya kita mampu merahasiakan sesuatu, tapi Tuhan sudah mengetahuinya. Karena Ia maha tahu dan mengontrol hidup setiap orang. Jadi untuk melindungi diri kita atau membuat diri kita aman dan bebas, kita mesti berserah sepenuh-penuhnya kepada Tuhan. Tak usah memakai kemampuan apa pun untuk menghindar dan bersembunyi dari Tuhan. Hanya dengan terbuka dan berserah kepada-Nya kita menjadi orang bebas dan hidup selalu di dalam rahmat-Nya. ** Pastor Peter Tukan SDB 

 

                                                     


Posting Komentar

0 Komentar