Unordered List

6/recent/ticker-posts

Bijak Bermedia Sosial

 


Beberapa hari belakangan ini muncul perdebatan dari kalangan para nitizen terkait akun Fufufafa. Akun ini “diduga” milik wapres terpilih Gibran. Ketika akun ini mencuat di permukaan, belum terlihat pemilik akun untuk tampil di publik dan mengklarifikasi. Dengan Akun yang ada di kaskus itu, memperlihatkan rekam jejak yang kurang baik dan lebih menyerang presiden terpilih dan keluarganya.

Belajar dari pengalaman di atas, penulis mau mengatakan bahwa setiap orang bertanggung jawab dengan akun yang dibuat dan mempublikasikan hal-hal baik yang memberikan spirit positif bagi publik. Rekam jejak seseorang tak akan hapus pada mesin google dan pada moment yang tepat, pihak lawan bisa menguliti pemilik akun, jika yang bersangkutan selalu menyebarkan kebencian dan hal-hal negatif lain. Dalam banyak kesempatan, penulis selalu sampaikan tentang penggunaan media secara bertanggung jawab, khusus untuk generasi muda. Penekanan penulis pada generasi muda karena penggunaan media memberikan dampak bagi keberlanjutan hidupnya, terutama pada saat proses mencari kerja.

Apa hubungannya antara proses rekrutment dalam dunia kerja dan media sosial? Mungkin banyak orang yang kurang tahu tentang hal ini, namun bagi para HRD, ketika menerima surat lamaran dan riwayat hidup serta riwayat pendidikan, hal pertama yang dilakukan adalah mencari rekam jejak digital. Rekam jejak digital ini menjadi salah satu penilaian kepribadian bagi si pelamar. Rekam jejak digital bisa dijadikan sebagai gambaran kepribadian seseorang. Karena itu ketika pihak perusahaan atau instansi lain menerima surat lamaran dan curiculum vitae, mereka tidak serta merta  percaya sepenuhnya pada tulisan itu. Rekam jejak digital menjadi luapan kepribadian yang otentik dan mendekati kebenaran yang hakiki. Bijaklah dalam bermedia sosial. Sebarkan nilai-nilai kebaikan melalui media sosial.***(Valery Kopong)

Posting Komentar

0 Komentar