Sisca - Edi Susilo, Orangtua Hans
Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bagi pasangan suami istri Sisca – Edi Susilo merupakan anugerah bukan merupakan beban. Sesungguhnya kesadaran akan anugerah ini terbukti karena selama 37 tahun pasangan suami stri ini dengan penuh setia mendampingi anak pertama mereka. Anak pertama pasangan ini termasuk ABK yang didampingi dengan penuh cinta.
Ditemui di Blok M Jakarta, Sabtu ( 19 Oktober 2024) Sisca Susilo mengatakan memiliki anak berkebutuhan khusus atau spesial bukanlah hal yang mudah. Seperti pengalaman yang ia hadapi bersama suaminya , puteranya itu memiliki suasana hati yang “swing” atau emosi yang kadang-kadang naik atau bisa juga suasana emosi yang turun. Inilah yang membutuhkan kesabaran ekstra dari setiap orangtua ABK.
Sisca - Edi Susilo boleh disebut salah satu pasangan suami istri yang tetap tegar menghadapi anak pertama mereka yang biasa dipanggil, Hans. Artinya sekalipun anak dalam kondisi yang memiliki kemampuan di bawah normal karena IQ mereka justru belajar dari kondisi tersebut. “Sebagai orangtua kami menghadapi apapun ketika emosinya tidak baik-baik saja, bahkan kami selalu menghadapinya penuh cinta dan kesetiaan,’’ kata Sisca, ibu tiga anak satu cucu ini.
Sebagai manusia lemah, lanjut Sisca ketika ada perasaan sedih, merasa bebannya berat ia hanya mengatakan “Tuhan, tolong saya’. Maka dengan kehadiran anak pertamanya itu Sisca mengaku bahwa ia bersama pasangannya, Edi Susilo tetap berkarya, melayani dan semakin dekat dengan Tuhan.
Wanita kelahiran Lampung dan melanjutkan sekolah di Jakarta ini lebih lanjut mengharapkan jika ada sesama umat Katolik yang memiliki anak yang termasuk ABK jangan hanya mengandalkan kekuatan sendiri tapi bersandarlah kepada Tuhan. Jangan jauh dari Tuhan tapi harus jalan bersama Tuhan. Jika menjalani hidup jauh dengan Tuhan maka orang yang menjalani hidup itu tidak pernah merasakan kasih Tuhan dalam perjalanan hidupnya.
Sisca Susilo bahkan menyebut Tuhan memberikan ABK justru menjadi guru privat bagi keluarganya. Diakuinya melawati kehidupan bersama suami, seumur perkawinan mereka selalu mengandalkan Tuhan. Oleh karena itu ia percaya Tuhan selalu menganugerahkan segala sesuatu demi kebaikan puteranya ini.
‘’Tuhan Maha Besar Besar dan maha kaya maka ia akan memberikan setiap solusi untuk setiap persoalan yang dihadapi hambaNya. Di tengah kehidupan di dunia Tuhan sungguh mencintai anak-anaknya di tenagh penderitaan dan bisa ia memberikan pemulihan,’’ kata umat paroki Santo Thomas Rasul – Bojong, Jakarta Barat ini.
Sisca mengatakan bahwa dahulu ia tidak memahami kehendak Tuhan namun setelah menjalani kehidupan selama 36 tahun ternyata Tuhan sungguh-sungguh menyatakan kehadiranNya. Ditambahkan Tuhan memberikan putra pertamanya untuk mengubah pribadi, bahkan mengantar pasangan suami istri ini semakin kompak.
Hal yang patut ia syukuri saban hari menyaksikan putranya yang belum bisa bicara. Mengikuti dan selalu mendampinginya setiap hari ketika Hans, putera mereka mengucapkan satu kata saja, membuat pasangan ini sungguh bahagia. Ia memberi senyum maka itu anugerah terindah dalam kehidupangan pasangan Sisca – Edi. Inilah kehadiran Tuhan sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan kami.
Seperti dalam sharing sebelumnya Sisca bercerita ia bukan hanya doa dan doa saja tapi ia selalu dalam kegiatan sosial yang diadakan dalam PDKK BPK KAJ. Ia bersama suaminya bergabung dalam Forum Orangtua Anak Spesial (Fortunas). Wadah ini pula menjadi ajang untuk saling berbagi antara orangtua yang memiliki putera ABK. Wadah ini tercetus dan dibentuk pada saat Pandemi Covid 19 menyerang Indonesia.
Melalui forum yang dibentuk sebagai sarana saling menguatkan , berjalan bersama menerima keluarga berkebutuhan khusus dengan baik. Pada bulan Juni 2024 mislanya kelompok ini menyelenggarakan seminar yang menghadirkan anak ABK yang justru memiliki prestasi. Selain itu para orangtua ABK diberikan bekal ilmu yang mumpuni bagaimana menghadapi anak ABK sehingga para orangtua memiliki perilaku atau perbuatan yang pas di depan anak anak-anak ABK. *
Konrad R. Mangu
keterangan foto: Sisca dan Edi Susilo, berfoto ketika diwawancarai.
0 Komentar