BANTEN, Gagas Indonesia Satu.com
Keluarga memiliki peran utama mengenalkan sikap dan perilaku nilai-nilai pancasila pada anak. Keluarga menjadi ruang membangun kesadaran diri dan berlatih hidup di tengah masyarakat majemuk. Pernyataan tersebut disampaikan anggota MPR RI, Yulius Setiarto, dalam sosialisasi empat pilar kebangsaan bersama tokoh masyarakat Banten berlangsung di Megantara Edupark, Pamulang Timur, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Selasa (26/11/2024).
“Kita tidak bisa hanya menggantungkan pada institusi pemerintah yang ada. Keluarga awal membangun karakter anak untuk mengenal perilaku nilai-nilai Pancasila. Inilah tantangan hidup keluarga kita dalam bernegara saat ini,” kata Yulius Setiarto kepada ratusan peserta sosialisasi.
Menurut Yulius, dengan anak-anak mendapat pembiasaan mengenal pancasila akan menemukan keteladanan hidup untuk semakin peka dan adaptif terhadap situasi kondisi yang terjadi di lingkungan. Keteladanan orang tua menjadi kebutuhan penting dalam membangun karakter anak untuk menumbuhkan kepekaan dan keberanian untuk mau terlibat mengatasi berbagai persoalan sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Nilai-nilai pancasila dikenalkan kepada anak di tingkat keluarga dari persoalan kecil seperti peduli terhadap persoalan lingkungan hidup, penanganan sampah, penanganan korban banjir, konsumerisme, kegotongroyongan, dan kemauan beroganisasi, dan masalah sosial lainnya.
Ia mengatakan, kemajuan era digital saat ini menjadi ancaman tersendiri pada sikap dan karakter anak yang bisa cenderung individualis, instan, dan sikap acuh terhadap berbagai persoalan masyarakat sekitarnya.
“Dengan dilibatkan dalam menyelesaian persoalan di tengah masyarakat ketrampilan anak beradaptasi di lingkungan keanekaragaman adat, suku, dan budaya akan lebih terasah,” tandas politisi PDI Perjuangan Banten III Tangerang Raya.
Yulius tidak mengelak keterlibatan dirinya sebagai politisi PDI Perjuangan dapil Banten III wujud dari mengedepankan nilai-nilai empat pilar kebangsaan yang didapat dari aktivitas organisasi yang diikuti sejak usia remaja dalam belajar kepemimpinan serta praktik memperkuat kehidupan berpancasila.
Wardana, peserta asal Ciputat, mengatakan, membentuk keluarga yang ikut menghidupkan empat pilar kebangsaan di tengah masyarakat cukup relevan dilakukan saat ini. Lebih-lebih, peristiwa gesekan antar kelompok di masyarakat yang majemuk masing sering mengemuka sebagai sikap kontra terhadap pancasila dan nilai-nilai kebhinnekaan.
“Kalau ada kejadian intoleransi sampai terjadi itu bukti rapuhnya pemahaman kelompok pelaku terhadap empat pilar kebangsaan. Menandakan empat pilar perlu terus digelorakan,” ujar Ismanto peserta lain.
Sosialisasi empat pilar kebangsaan MPR RI diikuti masyarakat Tangerang Selatan dari Kecamatan Ciputat, Ciputat timur, Pamulang, Serpong, Cisauk, dan Kecamatan Setu. Materi empat pilar kebangsaan sebagai konstitusi dasar kehidupan berbangsa menjadi ruang interaksi efektif anggota MPR dengan warga masyarakat Banten. (***)
**
Capt. Foto : Anggota DPR/MPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Yulius Setiarto, menyampaikan materi penguatan empat pilar kebangsaan kepada tokoh masyarakat di Tangerang Selatan. (dokumen panitia)
0 Komentar