Unordered List

6/recent/ticker-posts

Merayakan Pesta Perak di Surga

 

Foto tahbisan imam, 26 Agustus 2000

Mendengar berita kematianya, saya tidak terlalu kaget karena selama ini Romo Agus Guna sudah mengalami sakit yang parah. Setahun lebih, beliau bergulat dengan penderitaannya. Tanggal 6 November 2024, ia menghembuskan nafas terakhir di pulau Dewata, Bali. Semua orang yang mengenalnya dan keuskupan Larantuka tentu merasa kehilangan seorang imam yang selama ini berkarya di Lembata, tepatnya di Kedang sebagai pastor kepala paroki.

Menurut berita yang dihimpun, Romo Agus Guna menderita sakit pada tenggorokan dan mengakibatkan pita suaranya tidak berfungsi secara baik. Semula beliau mengontrol kesehatan di Rumah Sakit TC Hillers – Maumere. Namun karena kondisinya semakin parah maka dirujuk ke salah satu rumah sakit di Bali.

Saya sendiri mengenal Romo Agus Guna karena kami berasal dari satu stasi yang sama, yakni Santo Petrus – Tapobali – Paroki Kiwangona. Kampung kami berdekatan, karena itu kami saling mengenal. Pengenalan kami lebih jauh saat tahun 1990, saya masuk ke Seminari San Dominggo Hokeng, Agus Guna juga masuk Kelas Persiapan Atas (KPA) bersama rekannya Agus Pehan. Keakraban semakin terjalin baik sampai pada akhirnya, 26 Agustus 2000, ditahbiskan di Paroki Kiwangona bersama dengan tiga rekan imam lain, yakni Romo Willem Ola Baga, Romo Agus Pehan dan Pater Laurens Ola Nama, SVD.

Empat orang imam yang ditahbiskan itu, dua di antaranya mendahului kita di dunia ini, yakni Pater Laurens Ola Nama dan Romo Agus Guna. Tahun 2025, mereka berempat akan merayakan pesta perak imamat. Namun Tuhan berkehendak lain, memanggilnya mendahului perayaan peraknya. Tuhan mau supaya ia merayakan perak imamatnya di surga.  Selamat jalan Romo Agus Guna, engkau imam selamanya. Beristirahatlah dalam damai-Nya.***(Valery Kopong)

 

Posting Komentar

0 Komentar