Unordered List

6/recent/ticker-posts

Misa 7 hari Berpulangnya Eman Kia Belan Tokan : Jerusalem Baru bukan “Lautan Api”

 

                                    


Honihama, Gagas Indonesia satu.com

SABDA Yesus dalam bacaan hari ini mengisahkan tentang Kerajaan Allah.  Dalam Injil Lukas, Yesus menggambarkan tentang Kerajaan Allah dengan berbagai fenomena alam, misalnya gempa bumi yang hebat dengan mengaitkan Kerajaan Allah semakin dekat. Ia juga menyebut peristiwa alam lainnya. Peristiwa alam itu dipilih Yesus yang menggambarkan bahwa tanda-tanda datangnya Kerajaan Allah itu.

“Sebagai pengikut Tuhan Yesus harus selalu waspada, Yesus mengingatkan kepada  kita semua untuk selalu hati-hati agar  kita berbuat baik, dan semua harus pantas sehingga boleh menyambut Kerajaan Allah itu. Kepantasan itu terlihat dari perbuatan dan tingkalh laku yang kita tunjukkan dalam kehidupan kita setiap hari, maka kita boleh masuk ke Jerusalem Baru bukan “Lautan Api” yang hebat,’’ demikian disampaikan R. D Gabriel dalam kotbah Ekaristi Kudus, tujuh (7) hari berpulangnya Iptu Emanuel Kia Belan Tokan, SH di Lewoblolon, Hohihama/Tuwagoetobi, Kec. Witihama, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Jumat (29 November 2024).

Misa tujuh hari meninggalnya Kepala Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resort  Flores, Kepolisian Daerah NTT itu dihadiri sekitar 200-an umat stasi St Yudokus Honihama.Misa tujuh hari ini disiarkan secara live, melalui akun face book milik Kadu Roman dan Gokil Kurman dari Honihama

Sebagaimana  tertulis dalam Kitab Wahyu sikap atau perbuatan setiap manusia itu tertulis dalam satu kitab yakni “Kitab Kehidupan”. Jikalau nama orang itu tertulis dalam kitab tersebut  maka ia dinyatakan telah melakukan perbuatan-perbuatan baik dalam kehidupannya.

‘’Sebaliknya ketika nama orang itu tidak tercatat maka pasti ia melakukan perbuatan tidak sesuai dengan firman Tuhan. Maka ia otomatis dalam kehidupan ia telah mengabaikan asih Allah, melanggar perintah Allah, oleh karena itu bukan Jerusalem baru melainkan ‘lautan api’ yang menakutkan,’’ katan imam itu.

Kita semua percaya bahwa di balik semua peristiwa  kematian pasti manusia akan menyatakan belas kasih-Nya, Kerahiman Allah yang tidak terbatas karena kita tahu bahwa Allah adalah sumber kasih. Untuk itu, jangan sampai menjalani  hidup seadanya melainkan selalu tapi berbuat buat maka Allah selalu mengasihi kita semua.

Lebih lanjt R.D Gabriel menyebut sosok Iptu Emanuel Kia Belan Tokan yang berpulang tujuh hari lalu, selama dalam kehidupan di dunia Eman telah menjalankan tugas, perutusan atau pelayanan mulia kepada sesama mengayomi masyarakat. Dia telah menghayati perjalanan hidup penuh kasih, menjalankan perutusannya dengan setia.

‘’Emanuel Kia telah melayani tulus, kehidupannya dia korbankan bukan hanya keluarganya tapi demi nusa dan bangsa. Melalui tugas peruutusan sebagai polisi  semua berharap namanya tercatat dalam Kitab Kehidupan, yang berarti ia masuk dalam Kerajaan Allah,’’ kata R.D Gabriel.

Eman dipanggil Tuhan pada Minggu ( 24/11) di Larantuka setelah jatuh saat menikmati kopi. Jenazah putra Honihama itu selanjutnya dibawa ke kampung dan diawali dengan acara dinas khas kepolisian selanjutnya dimakamnkan di kampung halamannya. ***  (Konradus R Mangu)

keterangan foto; Iptu Emanuel Kia Belan Tokan, SH

 

 

Posting Komentar

0 Komentar