Jakarta Pusat, Gagas Indonesia Satu.com
USKUP Keuskupan Agung Jakarta, Mgr. Kardinal Ignatius Suharyo mengaku kagum sekaligus sangat gembira melihat keterlibatan lembaga-lembaga pendidikan atau pun pribadi-pribadi yang memiliki kepedulian khusus bagi tumbuh kembangnya anak-anak yang disebut Umat Berkebutuhan Khusus (UBK). Melalui pelayanan tulus itu anak atau UBK terangkat harkat dan martabatnya dalam kehidupan sehari-hari.
‘’Yang sungguh mengagumkan para pembina, pengasuh, pendidik di sekolah-sekolah juga tak lupa para orangtua UBK yang dengan kesetiaan mendampingi anak-anak meskipun anak –anak itu memiliki kebutuhan khusus,’’ demikian dikatakan Ignatius Kardinal Suharyo selesai melihat-lihat karya Umat Berkebutuhan Khusus (UBK) dalam Pameran Karya UBK, di halaman depan kantor paroki St Maria Diangkat ke Surga, di Jln. Katedral No 5 Jakarta, Sabtu ( 7 Desember 2024).
Pameran karya hasil UBK itu dalam sehubungan dengan Peringatan Hari Disabilitas Internasional (7/12/2024). Adapun pameran ini diselenggaran oleh PEMIKAT KAJ dihadiri sekitar 500-an peserta termasuk para orangtua, pendamping dan para guru. Tiga lembaga yang menjadi penyelenggara itu adalah Lembaga Daya Dharma, Forum Orangtua Anak Spesial (Fortunas) dan Deus Caritas Est – yang membawahi pelayanan orang yang mengalami gangguan jiwa.
Informasi yang dihimpun sekitar 30-an stand yang mengikuti dan rata-rata berasal; dari lembaga pendidikan yang bernuansa Katolik khususnya melayani anak-anak yang berkebutuhan khusus (UBK).
Turut hadir ketua pantia, Edi Susilo - Ketua Fortunas, Harry Wijaya dan para pendamping sekolah yang mengikuti pameran tersebut.
Kardinal Ignatius Suharyo merasa sangat bergembira karena usaha Keuskupan Agung Jakarta mengangkat tema Ajaran Sosial Gerega (ASG) yakni mengangkat harkat dan maratabat di mana sangat tampak dalam kehgiatan pameran hasil karya UBK.
Seebelum membeirkan pernyataan, Kardinal Suharyo melakukan kunjungan dan menyapa para penjaga stand sambil melihat karya – karya luar biasa yang dihasilkan kelompok UBK ini. Karya-karya yang dipamerkan seperti : lukisan wajah, pemandangan, kerajinan tangan seperti tas, dan lain-lainnya.
Kunjungan itu sambil mendengarkan kisah-kisah unik. Di suatu stand Mgr. Ignatius Kardinal mendengarkan “curhat” seorang pesera pameran. Pada waktu dulu, seorang yang dulu pernah bekerja di bank terkemuka. Oleh karena suatu peristiwa lain, tiba-tiba ia mengalami gangguan penglihatan sehingga otomatis tidak dapat bekerja lagi di bank itu. Ibu dari orang yang mengalami gangguan penglihatan selanjutnya memberikan motivasi, dampingan sehingga akhirnya anaknya itu bekerja lagi.
Ibu dari anak ini terus-menerus memberikan motivasi sehingga pekerjaan yang semula dikerjakan yakni di bank dan ia harus berhenti dari tugas sebagai bank menjadi seorang yang melakukan pekerjaannya di bank, yaitu melakukan kegiatan merenda.
‘’Mereka melakukan aktivitas baik, hal ini tergantung sikap pertama yang mesti dilakukan keluarga. Mereka harus menerima secara baik, khususnya sikap - sikap yang positif yang mesti dikembangkan sehingga mereka tetap berbuat baik,’’ katanya.
Menanggapi sikap keluarga yang belum menerima keberadaan mereka, Ignatius Kardinal Suharyo mengatakan itu merupakan sipak yang wajar. Kita semua berharap bagi seluruh keluarga yang memiliki anak adalah UBK, memiliki relasi pertemanan, persahabatan sehingga dalam relasi itu saling membantu. “Dalam kondisi apapun anak-anak dalam keluarga harus dihargai,’’ tambahnya.
Sr. Silvia PIJ dari Sekolah Sang Timur, Ciledug Tangerang menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemikat KAJ untuk mengikuti pameran berkenaan dengan Peringatan Hari Disabilitas Internasional. “Walaupun terjadi hujan saya melihat ada antusias berkunjung dan melihat kegiatan pameran hari ini,’’ katanya.
Kepala TK St Cicilia Sunter, Ms. Elizabeth Susana hari itu melakukan kunjungan bersama guru serta anak-anak TK St Cicilian mengatakan meskipun sekolah yang dipimpinnya bernunsa Katolik peserta didik berasal dari non Katolik. Dan dalam kesempatan tersebut pihak sekolah mengajarkan tentang pentingnya menjaga keberagaman. “Ketika Katolik merayakan Natal sesama teman non Katolik menyampaikan Selamat Natal, begitu juga sebaliknya, jika beragama lain hari raya Idul Fitri ,anak-anak Katolik menyampiakan selamat hari raya kepada sesama teman Muslim,’’ kata Ms Susana.
Selain pameran kegiatan ditutup dengan Ekaristi Kudus yang dimpin Ignatius Kardinal Suharyo didampingi didampingi Vikep KAJ, Rm Edy Mulyono SJ dan Rm Anton Suyadi (Direktur LDD).
* Konradus R. Mangu
Keterangan foto:
Sebagian foto yang ditampilkan dalam pameran Sabtu (7 Desember 2024)
0 Komentar