Unordered List

6/recent/ticker-posts

Penyuluh Agama, Pejuang Moderasi Beragama

                                                     

Bogor, Gagas Indonesia Satu.com 
"Agama boleh beda, etnik beda, provinsi beda, tapi jangan coba pisahkan satu sama lain. Indonesia punya ribuan etnik tapi bisa kompak dengan Bhinneka Tunggal Ika, ini adalah komoditi paling mahal lebih mahal daripada emas, sawit dan energi. Penyumbang komoditi paling mahal di Indonesia adalah kerukunan umat beragama," demikian pesan penting pada penutupan kemah moderasi penyuluh lintas agama se-Indonesia. Kegiatan kemah moderasi penyuluh lintas agama se-Indonesia berlangsung di Camp Hulu Cai, Bogor – Jawa Barat,  dari tanggal 2-4 Desember 2024.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Ditjen Bimas Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia dengan mengusung tema: “Kemah Nusantara Upaya Kristalisasi, Inkubasi dan Transmisi Nilai Moderasi Beragama Melalui Model KMB [ Kampung Moderasi Beragama ]" Pada acara pembukaan, Senin, 2 Desember 2024, peserta dari masing-masing provinsi mengenakan pakaian adat daerah untuk mengikuti defile. Nuansa kedaerahan cukup kental dengan penampilan para peserta yang mewakili masing-masing provinsi.  Di sela-sela kemah moderasi, diselenggarakan juga “talk show” yang menghadirkan beberapa narasumber, yakni: Bapak Lukman Hakim, Gubernur Lemhanas, Densus 88,  Direktur Deradikalisasi BNPT RI Brigjen Pol.  R. Achmad Nurwahid, peneliti terorisme. Menurut Bapak Lukman Hakim, penggagas moderasi beragama menegaskan bahwa “Dalam konteks hidup berbangsa dan bernegara, syarat pertama harus mengenali tanah air kita. Kita akan dicintai oleh negara kita kalau kita pun kita mencintai negara kita. Yang harus kita kenali, yakni keberagaman atau kemajemukan. Setiap penyuluh agama, memiliki kesadaran yang tinggi tentang keberagaman. Perbedaan itu membuat kita saling mengisi dan berbagi satu sama lain.” 

Narasumber lain juga menegaskan pentingnya moderasi beragama sebagai jalan tengah untuk memahami dan menerima perbedaan di tengah masyarakat yang majemuk. Penyuluh agama sebagai garda terdepan, harus memberikan pemahaman yang utuh tentang moderasi beragama pada masing-masing kelompok dampingan agar tidak terjadi gesekan sosial di tengah masyarakat. Sementara itu, Direktur Deradikalisasi BNPT RI Brigjen Pol.  R. Achmad Nurwahid mengatakan bahwa negara-negara lain begitu kagum dengan negara Indonesia karena walaupun hidup dalam keberagaman, namun tetap menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa.

Pada hari Selasa, 3 Desember 2024, acara pentas budaya yang berlangsung di aula Mahabah, Camp Hulu Cai, Bogor, Jawa Barat. Masing-masing provinsi menampilkan tarian dan nyanyian yang mencirikan kekhasan  budaya masing-masing. Ditjen Bimas Katolik, diwakili oleh para penyuluh dari Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten menampilkan  drama, nyanyian  dan yel-yel. Seluruh rangkaian kegiatan kemah moderasi beragama lintas penyuluh agama  ditutup oleh Menteri Agama. Hadir pula pada acara penutupan itu, Bapak Dirjen Bimas Katolik, Bapak Suparman.***(Valery Kopong)

 

 

 

 

 


Posting Komentar

0 Komentar