Lidia Prasetiani Uba Lema
SEBELUM masuk di Universitas Katolik Atmajaya Jakarta, Lidia Prasetiani Uba Lema mengikuti tes untuk masuk sejumlah universitas ternama di Indonesia. Melalui jalur ketua OSIS di SMAK Lamaholot, Witihama, Flores ia sempat mengikuti tes di IPB Bogor dan Universitas Pajajaran Bandung namun ia belum berhasil menggapai impiannya. Ia juga mengikuti tes di Universitas Nusa Cendana Kupang, NTT memilih jurusan Psikologi dan Ledy- - demikian nama panggilan akrabnya dan ia dinyatakan lulus dan diterima.
Rupanya ia belum merasa belum pas lalu ia memilih ke
Jakarta. Setiba di Jakarta karena ada informasi sejumlah universitas, Ledy
mengikuti tes sebuah lembaga pendidikan swasta dan ia lulus. Lagi-lagi ia belum
memastikan masuk di perguruan tinggi swasta tersebut. Saat yang sama ia
mendapat informasi dari Unika Atmajaya
Jakarta sedang dibuka kuliah beasiswa
Indonesia Pintar.
“Tanpa berfikir lama-lama, saya langsung menghubungi
pihak kampus dan keluarga yang memberikan informasi itu - - sambil melengkapi dokumen yang diperlukan. Proses ini awalnya saya pesimis,’’ kata
puteri tunggal pasangan Kornelis Kowa Deket (alm) – Paulina Kiwangwungu, saat ditemui
di Tangerang, belum lama ini.
Selanjutnya ia mengikuti tes tertulis bidangstudi
Matematika, Inggris, Kimia, Bahasa Indonesia serta melewati psikotes.
Menurutnya walaupun awalnya agak pesimis karena jurusan awalnya yang Ledy ikuti
ia tidak berhasil namun kali ini gadis ini mencoba untuk menerima apapun hasilnya.
Menjelang HUT ke-18 ia mendapat kabar dari keluarga
bahwa ia dinyatakan lulus setelah
mengikuti serangkaian tes, dan saat ini Ledy menjadi mahasiswi penerima
Beasiswa Kartu Indonesia Pintar. “Aku merasa adanya penyertaan dari Tuhan. Tuhanlah yang mengarahkan,
membimbing aku sehingga bisa memperoleh beasiswa ini,’’katanya.
Atas capaian ini, lanjutnya tidak hanya memberikan
kemudian dalam melewati perkuliahan tapi karena prestasi akademik yang
dicapainya. Saat ini Ledy, menjadi mahasiswi Farmasi dan telah sampai semester
empat di Unika Atmjaya Jakarta.
Sebagai suatu rencana ia tidak hanya behenti sampai
Strata satu tapi ia ingin melanjutkan ke “profesi”. Menurutnya, jika sudah
mengambil profesi umumnya lebih mudah untuk mendapatkan peluang kerja. Maka,
rencananya selesai ini ia akan mencari beasiswa dan mengambil profesi di
lembaga pendidikan tinggi negeri.
Mantan Ketua OSIS SMAK Lamaholot ini menargetkan
selama empat tahun menyelsaikan S1. kemudian mencari peluang kerja di Jakarta
selama 2-3 tahun sambil kuliah ambil profesi. Setelah itu sambil mencoba
peluang lain bila ada penerimaan CPNS.
“Atas anjuran mama mau pulang ke kampuang tapi saya
ingin mengejar cita-cita saya, mengabdi di bidang kesehatan. Kalau sudah mapan
bisa kembali ke kampung dan mencoba memiliki apotek sendiri,’’ kisah Ledy.
Kelahiran Watoone, 3 Agustus 2005 ini masih terlihat giat belajar untuk menyelesaikan tugas sebagai mahasiswi Farmasi di Unika Atmajaya Jakarta. Selamat dan semoga terus sukses meraih cita-citamu. ***
Konradus R Mangu
0 Komentar