![]() |
alm. Pater Simeon Bera Muda, SVD |
Berita
duka tentang kepergian Pater Simeon Bera Muda, SVD menghentakan banyak orang,
terutama para mantan mahasiswa yang pernah diajarkan di bukit Ledalero. Pater
Simeon memang unik. Beliau tidak hanya sebagai dosen yang setiap saat berkutat
dengan kehidupan akademik, melainkan juga bekerja sebagai peternak. Ada banyak
babi dan sapi yang dipelihara, bahkan ia sendiri punya kebun untuk menanam
jagung dan singkong. Dosen multi talent ini mengajarkan banyak hal, tidak hanya
ilmu pengetahuan tetapi mengajarkan nilai-nilai hidup. Nilai hidup yang diperlihatkan
oleh Pater Simeon adalah nilai praktis yang dijalani oleh setiap orang.
Keuletan dalam
bekerja dan kesibukannya sebagai dosen, membuatnya pandai mengatur waktu. Ketika
ruang kuliah saat itu masih menggunakan barak, ada kisah menarik yang selalu datang
dari putera kelahiran Solor ini. Setiap hari, beliau memberikan makan dan minum
pada beberapa ekor sapi yang dipelihara. Rumput yang dimakan oleh sapi,
tempatnya tidak jauh dari barak, tempat kuliah pada mahasiswa STFK Ledalero waktu
itu. Terkadang beliau sedang mengajar kitab
suci, terutama Kisah Para Rasul, sapi-sapi yang di luar dekat tempat kuliah itu
melenguh dan mendengar lenguhan sapi-sapi, membuat suasana kuliah menjadi rame.
Suatu ketika
di ruang kuliah, ada seorang mahasiswa menanyakan tentang seberapa besar iman
pater Simeon. Dengan santai beliau menjawab, imanku sebesar “biji sesawi” namun
bisa memindahkan gunung. Lanjut Pater Simeon, lalu seberapa besar imanmu?
Imanmu sebesar gunung tetapi hanya mampu memindahkan biji sesawi, sesuatu yang memalukan.
Kami semua terdiam atas gugatan iman dari Pater Simeon. Iman yang kecil dan
sederhana mampu mengalahkan dunia, karena dalam keterbukaan iman pada Allah,
maka Allah akan bekerja mengalahkan rintangan hidup.
Iman yang
kecil dan sederhana itu tetap dihidupkan, tidak hanya dalam ruang-ruang doa
tetapi perbuatan nyata. Keteladanan hidup menjadi ajaran yang hidup dan mampu
memberikan pengaruh positif pada mereka yang dididik. Pater Simeon, kisahmu
tetap dikenang, mirip Kisah Para Rasul, mata kuliah yang diajarkan selama di
ruang kuliah. ***(Valery Kopong)
0 Komentar