Unordered List

6/recent/ticker-posts

Pater Simeon dan Biji Sesawi

 

alm. Pater Simeon Bera Muda, SVD

Berita duka tentang kepergian Pater Simeon Bera Muda, SVD menghentakan banyak orang, terutama para mantan mahasiswa yang pernah diajarkan di bukit Ledalero. Pater Simeon memang unik. Beliau tidak hanya sebagai dosen yang setiap saat berkutat dengan kehidupan akademik, melainkan juga bekerja sebagai peternak. Ada banyak babi dan sapi yang dipelihara, bahkan ia sendiri punya kebun untuk menanam jagung dan singkong. Dosen multi talent ini mengajarkan banyak hal, tidak hanya ilmu pengetahuan tetapi mengajarkan nilai-nilai hidup. Nilai hidup yang diperlihatkan oleh Pater Simeon adalah nilai praktis yang dijalani oleh setiap orang.

Keuletan dalam bekerja dan kesibukannya sebagai dosen, membuatnya pandai mengatur waktu. Ketika ruang kuliah saat itu masih menggunakan barak, ada kisah menarik yang selalu datang dari putera kelahiran Solor ini. Setiap hari, beliau memberikan makan dan minum pada beberapa ekor sapi yang dipelihara. Rumput yang dimakan oleh sapi, tempatnya tidak jauh dari barak, tempat kuliah pada mahasiswa STFK Ledalero waktu itu. Terkadang beliau sedang mengajar  kitab suci, terutama Kisah Para Rasul, sapi-sapi yang di luar dekat tempat kuliah itu melenguh dan mendengar lenguhan sapi-sapi, membuat suasana kuliah menjadi rame.

Suatu ketika di ruang kuliah, ada seorang mahasiswa menanyakan tentang seberapa besar iman pater Simeon. Dengan santai beliau menjawab, imanku sebesar “biji sesawi” namun bisa memindahkan gunung. Lanjut Pater Simeon, lalu seberapa besar imanmu? Imanmu sebesar gunung tetapi hanya mampu memindahkan biji sesawi, sesuatu yang memalukan. Kami semua terdiam atas gugatan iman dari Pater Simeon. Iman yang kecil dan sederhana mampu mengalahkan dunia, karena dalam keterbukaan iman pada Allah, maka Allah akan bekerja mengalahkan rintangan hidup.

Iman yang kecil dan sederhana itu tetap dihidupkan, tidak hanya dalam ruang-ruang doa tetapi perbuatan nyata. Keteladanan hidup menjadi ajaran yang hidup dan mampu memberikan pengaruh positif pada mereka yang dididik. Pater Simeon, kisahmu tetap dikenang, mirip Kisah Para Rasul, mata kuliah yang diajarkan selama di ruang kuliah. ***(Valery Kopong)

  

Posting Komentar

0 Komentar